Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia dan Malaysia Telah Tunjukkan Jiwa Olahraga

28 Agustus 2017   03:47 Diperbarui: 30 Agustus 2017   06:16 3247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kiper Indonesia Satria Tama terduduk lesu dihampiri dan dihibur dua orang kiper Malaysia. Sesama kiper punya ikatan batin yang kiper pula. Sumber gambar ; tribunenews.com

Tidak ada kemarahan pemain Indonesia akibat dikalahkan. Tidak ada pesta berlebihan dan upaya provokasi dan ejekan dari pemain Malaysia karena menang atas seteru besar mereka. 

Dramatisasi laga Indonesia vs Malaysia tersaji apik di lapangan hijau. Ini sebuah realitas di depan berjuta mata penonton kedua negara yang "berseteru" secara psikologis. Realitas di lapangan hijau itu telah meruntuhkan realitas dunia maya yang sebelumnya bagai hantu hidup sangat menakutkan dari rivalitas panjang dan "mensejarah", terlebih pada acara pembukaan Sea Games terjadi "insiden" Bendera Merah Putih terbalik yang bikin banyak orang Indonesia tersinggung dan marah besar.

Sebelumnya, dunia maya bagai terbakar kemarahan dan saling ejek kedua negara itu oleh adanya insiden bendera terbalik. Tergambarlah bayangan perkelahian dalam laga sepakbola semifinal itu. Tapi dalam kenyataannya gambaran itu tak ada sama sekali. Yang ada adalah pertandingan indah dengan jiwa-jiwa olahraga manusia unggul. Mereka "Robohkan setan provoksi da dendam yang berdiri mengangkang". Dan itu telah ditunjukkan oleh kedua tim. 

Lapangan hijau yang nyata itu jadi tempat sekaligus saksi bahwa perseteruan tak berarti bermusuhan. Kekhilafan atau kesengajaan "politis" sekalipun  tak harus dibalas dengan beringas kesumat dendam yang berakibat cidera pemain dan kerusuhan pertandingan. Sepakbola yang melibatkan 22 orang bertubuh kekar dan  kuat adalah milik arena olah-raga, bukan milik tawuran hasil provokasi jiwa kerdil diluar stadion. Demikianlah timnas Indonesia dan Malaysia telah tunjukan secara nyata sepada puluhan juta publiknya ; "We are the champion".

Apa yang ditampilkan timnas Indonesia dalam laga semifinal itu jadi modal besar dan kuat untuk menaklukkan Myanmar , perebutan medali perunggu besok 29/08. Kita tunggu saja dukung Timnas U22. Bravo! 

---- 

Peb27/08/2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun