Dalam upaya pengembangan industri jamu modern, jamu Cap Potret Nyonya Meneer telah menggali lebih dalam dan luas segala pengetahuan tradisi leluhur, kemudian mereka "rekam" sebagai modal pengembangan industri jamu. Selama hampir 100 tahun hal itu mereka lakukan, artinya sudah banyak pengetahuan leluhur yang semula hanya beredar dan diketahui para orang tua lama kemudian oleh Perusahaan Cap Potret Nyonya Meneer dijadikan data dan referensi yang tersimpan dan jadi "rahasia perusahaan". Data itu terstruktur dan jadi materi yang sangat penting sejarah negeri ini.Â
Secara ekonomi dan hukum, perusahaan jamu "Cap Nyonya Meneer" telah bangkrut dan terpaksa berhenti, namun penghargaan perlu diberikan kepada mereka yang telah berkiprah hampir satu abad lamanya dalam kiprah menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya leluhur bangsa.Â
Hal tak kalah pentingnya bahwa mereka memegang bukti-bukti sejarah itu. Pertanyaan kemudian adalah ; setelah perusahaan "mati", apakah "rahasia perusahaan" dalam hal ramuan atau racikan tanaman obat-obatan yang mereka "lestarikan sejak dahulu" itu bisa diketahui dan dimiliki masyarakat luas layaknya masyarakat masa kini dan masa depan belajar dan dapatkan pengetahuan dari musium dan catatan sejarah? Dalam koteks ini kiranya pemerintah perlu melakukan sesuatu demi pembelajaran sejarah tanaman dan racikan obat-obatan tradisional bangsa Indonesia.Â
Mari kita lihat perkembangannya di waktu mendatang.
-----Â
Peb7/08/2017
Referensi berita ; Satu, Dua, Tiga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H