Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Emak Bukan Manusia Lalu-Lalang

5 Januari 2017   18:56 Diperbarui: 5 Januari 2017   23:53 1897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kompas.com/Christina Andhika Setyanti

"Mak, aku juga dulu orang kampung. Tapi toh sekarang aku bisa hidup di kota Metropolitan ini. Disini jauh nyaman, Mak. Apa yang kudapatkan sekarang juga hasil Lalu-lalang itu."

"Pokoknya Emak tetap di kampung sampai mati, Din. Kau tak usah kuatir, para tetangga sudah jadi sudara kita yang akan menjaga dan merawat Emak.

"Tapi, Mak.."

"Din, disini dunia serasa sempit dan sesak. Tak seluas di kampung. Kau urus saja dirimu sebagai manusia Lalu-lalang. Emak tak bisa jadi Manusia Lalu-lalang."

Dino terdiam. Hilang kata. Tenggorokannya bagai tercekat. Dilihatnya Emak masih memandangi orang dan kendaraan di jalanan sibuk itu.

Dino tak tahu, Emak bisa melihat dirinya sendiri diantara manusia Lalu-lalang itu. Emak melambai- lambaikan tangannya sambil berteriak-teriak tanpa seorang pun perduli karena sibuk mempertahankan diri sebagai Manusia Lalu-lalang.

------

Peb-Gambir 03/01/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun