Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Pembawa Botol Wine

2 November 2016   13:11 Diperbarui: 20 November 2016   21:44 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, ya. Terimakasih sudah mau menemuiku. Senang bisa kenal denganmu" Kataku.

"Iya, abang...aku juga suprised bisa bertemu abang. Ini kubawakan Wine yang kujanjikan. Wine ini hasil produksiku sendiri. Kuharap abang bisa menikmatinya."

Kutatap matanya saat menyodorkan botol Anggur itu. Matanya bulat seperti buah anggur ranum. Aku takjub.

Mata bulat itu membalas tatapanku. Botol anggur itu masih dia pegang saat kuterima. Tiba-tiba, tubuhnya Deta perlahan meleleh, kemudian mengalir masuk ke botol itu. Aku sedikit panik, tapi kupastikan orang-orang disekitar ruang Lobby itu berlaku biasa-biasa saja. Seperti tak terjadi sesuatu yang luar biasa.

Seminggu sudah kuteguk Wine pemberian Deta tanpa sisa. Tapi aneh, aku masih mabuk. Tiap pijakan langkahku terasa mengambang, tak bisa membedakan ruang maya atau nyata. Wine itu menelikung kesombongan intelektual. Aku pikir inilah ketololan yang paling manis.

-----
Peb2/11/2016

 

 

Fiksi ini ditulis untuk Komunitas Fiksi RTC

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun