Melihat sasaran demonstrasi ke Istana Negara yang tertuju ke presiden Jokowi menimbulkan pertanyaan, kenapa bukan DPR-RI yang jadi sasaran demonstrasi mengingat DPR punya kewenangan memanggil Presiden? Ke mana saja para wakil rakyat dari partai-partai yang se-ideologi dengan ormas demonstrasi tersebut?
Beragam pertanyaan tersebut menjadikan demonstrasi 'penistaan agama' oleh Ahok menjadi aneh.
Situasi Terburuk
Mengingat bahwa ada dua jenis pemimpin dalam demo yakni para Ulama dan Wakil Ketua DPR dalam demonstrasi besar-besaran rawan akan 'chaos', maka diperlukan 'ketokohan' kedua jenis pemimpin tersebut untuk mengendalikan massa. Namun itu bukan jaminan. Pada situasi terburuk bisa saja massa bertindak di luar kendali. Lalu, siapa yang bertanggungjawab bila terjadi 'chaos'?
Publik yang cinta damai berharap kedua jenis pemimpin itu bisa membawa aura positif dalam demonstrasi besar itu. Bisa atau tidak bisa, tanggung jawab mereka sangat besar di lapangan demontrasi. Jangan sampai perjuangan 'jihad konstitusional' menjadi produksi aksi anti konstitusi karena ketidakmampuan dan tidak adanya kemauan bertanggung jawab dari para sosok pemimpin dalam demonstrasi akbar itu.
-----
Peb31/10/2016
Referensi berita: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H