Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Restorasi Film Tiga Dara, Kerja ‘Orang Gila’ Membawa Nilai Lama Bagi Kekinian

14 Agustus 2016   16:54 Diperbarui: 14 Agustus 2016   17:42 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar ; https://cdns.klimg.com/newshub.id/news/2016/08/03/88691/413209-tiga-dara-1956.jpg"][/caption]

Banyak orang gila di negeri ini. Umumnya mereka mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok yang bertendensi merusak bangsa dan negara ini. Tapi kita tak perlu berkecil hati karena masih ada orang gila yang baik hati. Mereka ‘gila’ untuk kecintaan pada negeri dan bangsa ini, membangun negeri lewat berbagai karya kreatif.

Karya kreatif banyak ragam. Satu yang bisa mengguncang khalayak ramai dan mempengaruhi sebuah trend dalam kehidupan adalah karya Film. Lewat film, sebuah jaman bisa tergambarkan. Sebuah nilai dapat dibagikan. Sebuah hasil kerja ‘orang gila’ tersajikan secara beradab. Film sebagai karya kreatif bisa hadir melewati jamannya, dan dikerjakan oleh insan filem yang mampu melepaskan diri keterbatasan dan kekangan jamannya.

Kerja 'Orang Gila' Pertama

Tahun 1950-an adalah  masa dimana Indonesia baru saja mengenyam masa kemerdekaan. Suasana kolonial masih terasa kuat dalam kehidupan masyarakat. Sebuah era kehidupan politik, sosial, dan ekonomi masyarakat masih carut-marut dan kesusahanan.  Banyak hal mendasar masih harus diutamakan, misalnya urusan perut (makan) dan pakaian daripada sebuah hiburan film. Hiburan masih berada di urutan ke seribu, sementara makan dan pakaian adalah yang utama. Bisa mendapatkan kebutuhan Makan dan Pakaian saja sudah syukur sekaligus jadi sebuah hiburan tak ternilai. Perut kenyang, tubuh tak kedinginan maka hati pun senang dan terhibut. Maka, dengan dua item dasar sudah lengkaplah hidup saat itu.

[caption caption="Usmar Ismail II sumber gambar ; http://ketemulagi.com/wp-content/uploads/2016/03/Usmar-ismail-Awards-2016.jpg"]

[/caption]

Ditengah suasana hidup susah itu hadirlah ‘orang gila’ bernama Usmar Ismail.  Dia adalah pembuat film Indonesia pertama yang sepenuhnya dilakukan oleh warga pribumi. Film itu bergenre drama perjuangan berjudul “Darah dan Doa” yang menceritakan seorang pejuang revolusi Indonesia yang jatuh cinta pada seorang Belanda yang jadi tawanannya. Film ini dibuat tahun 1950 dibawah naungan Perusahanan Film Nasional Indonesia. Tanggal awal syutingnya 30 maret 1950 yang kemudian dijadikan Hari Film Nasional. Jarak waktu pembuatannya hanya 5 tahun dari proklamasi kemerdekaan 1945!

Film “Tiga Dara’ merupakan filem berikutnya yang merupakan filem musikal yang pertama di Indonesia. Filem ‘Tiga Dara” adalah filem jadul. Dirilis tahun 1956, jaraknya hanya 11 tahun dari proklamasi kemerdekaan 1945. Pada masa itu film musikal mulai in di dunia film internasional. Film ‘Tiga Dara’ sukses secara komersial dan menjadi trendfsetter sosial dan budaya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu. Filem ini kemudian mendapat penghargaan Piala Citra dalam kategori Tata Musik Terbaik pada Festival Film Indonesia 1960.

[caption caption="sumber gambar ; http://www.sulindomedia.com/wp-content/uploads/2016/01/UsmarIsmail.jpg"]

[/caption]

Melihat secara kasad mata dari tema filem musikal ‘Tiga Dara’ adalah sebuah hiburan ditengah kesusahan hidup. Namun jangan lupa, ada pesan yang tak terlihat didalam kerjanya, yaitu sebuah semangat untuk tampil sebagai sebuah bangsa. Bahwa kehidupan susah tak semata mengekang sebuah ide dan karya kreatif. Bahwa kerja kreatif bisa menjadi semangat untuk membangun negeri, menciptakan sebuah karya anak bangsa sebagai wujud kehadiran bangsa dan negara Indonesia di tengah bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa dunia itu adalah mereka yang sudah mampu memenuhi makan dan pakaiannya. Terciptannya karya filem Tiga Dara membuat dunia Internasional jadi terkesima akan semangat dan daya hidup bangsa Indonesia yang masih seumur jagung. Masih muda namun sudah mampu berbuat seperti mereka yang sudah jauh lebih lama merdeka.   Inilah sebuah visi yang tak terlihat dari orang gila bernama Usmar Ismail, namun semangat cinta negerinya bisa dirasakan dan jadi bahan pelajaran berharga sepanjang jaman.

‘Orang Gila’ Kedua, Kerja Gila Restorasi

Film ’Tiga Dara’ hasil Restorasi 4K adalah kerja gila dan oleh orang gila. Sebuah kerja yang ‘mengambil’ film  ‘Tiga Dara’ lawas yang sudah rusak untuk diperbaiki kemudian dihadirkan kembali bagi publik. Kenapa dikatakan orang gila? karena hanya orang gila yang mau melakukannya. Kenapa disebut kerja gila? Karena pekerjaan ini dilakukan orang gila, dan pekerjaan itu tak menarik bagi orang waras yang hidup di kekinian. Untuk apa mengurus barang lama yang sudah rusak? Banyak hal di masa kini yang lebih bisa membawa keuntungan, bukan?

[caption caption="Tim 'Orang Gila' dalam kerja Restorasi Film Tiga Dara II sumber gambar ; https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/07/tim-restorasi-film-tiga-dara-metrotvnews-57a703d9f39273c0158d5699.jpg?t=o&v=700"]

[/caption]

Dibalik kehadiran kembali film ‘Tiga Dara hasil Restorasi 4K’ ada ‘orang-orang gila’. Mereka adalah Tim Restorasi dengan komandannya Yoki Soufyan.

Fisik film aslinya sudah berusia 60 tahun. Sudah banyak yang rusak. Untuk itu harus dilakukan Restorasi. Menurut KBBI, arti Restorasi adalah pengembalian atau pemulihan kepada keadaan semula (tentang gedung bersejarah, kedudukan raja, negara). Merestorasi merupakankegiatan mengembalikan atau memulihkan kepada keadaan semula atau memugar. (sumber)

Ada empat hal didalam Restorasi, yakni : memperbaiki, mengembalikan, memulihkan dan mencerahkan. Segala sesuatu bagian yang rusak diperbaiki. Karena rusak, yang tidak pada tempatnya dikembalikan ke tempatnya. Segala bagian yang rusak dan lemah dipulihkan atau disembuhkan. Segala bagian yang suram dicerahkan.

Restorasi Film Tiga Dara pada tahap  Perbaikan ada dua tahap, yakni inspeksi dan reparasi. Kondisinya dicek, rekam, dan catat. Setelah itu, dilihat kerusakan fisik, seperti goresan atau kerusakan kimia, misalnya vinegar syndrome yakni sejenis penyakit kanker pada film, atau merupakan “penyakit” yang sering dialami di negara tropis, seperti Indonesia.

[caption caption="Ilustrasi celluloid film II sumber gambar ; http://img.digitaltrends.com/image/celluloid-625x300.jpg"]

[/caption]

Audio film banyak yang rusak, sehingga timbul noise, suara terputus-putus, tidak terdengar. Tak hanya merestorasi fisik dan audio, Tiga Dara juga dibuat jadi format digital. Proses konversi dari bentuk fisik celluloid yang rusak ke format digital tidak mudah. Film ini punya 150 ribu frame. Salah satu pekerjaannya adalah seperti membersihkan foto pake Photoshop. Butuh stamina karena sampai 150 ribu frame, jadi harus kuat ‘memelototi’ gambar terus menerus.

Setiap frame memiliki kerusakan mulai goresan, coretan, hingga bekas lem yang menguning. Masing-masing frame dikerjakan 2 jam agar menghasilkan format 4K dengan ukuran file 53 GB. Total semuanya ada 12 terra. Hasil restorasi menjadikan kualitas gambar dan suara yang tajam, bersih, serta jernih.

Hadirnya film ‘Tiga Dara’ di tahun 2016 yang serba digital telah melalui perjalanan sangat panjang. Proses restorasi fisik dan audio dilakukan di L'Immagine Ritrovata, Bologna-Italia dan di Indonesia  selama 8 bulan. Fisik seluloid “Tiga Dara” sudah mengalami kerusakan karena faktor penyimpanan. Di film yang disimpan lama itu pada seluloidnya ada debu kristal-kristal. Debunya berterbangan, berbahaya buat kesehatan orang. Seluloid dari tahun 1956 ini bentuknya keriting tidak lurus lagi jadi sulit masuk scanning. Sangat riskan bila harus memegang seluloid karena ini satu-satunya di dunia. Kalau ada apa-apa tentu tidak akan ada gantinya lagi. Hadeuuuuhh....!

Berawal dari inisiatif EYE Museum di Amsterdam (tempat seluloid “Tiga Dara” disimpan) untuk melakukan penyelamatan terhadap film ini, kemudian pihak SA Films yang digawangi oleh Yoki P. Sofyan mengambil alih proses restorasi. Dengan team hebat yang terdiri dari para ahli di bidangnya, antara lain Windra Benyamin, Lintang Gitomartoyo, dan Taufiq Marhaban, akhirnya seluloid yang rusak tersebut berhasil direstorasi dalam format 4K dalam waktu total 17 bulan.

Selain itu, total biaya yang telah dikeluarkan adalah 3 Milyar ! Bayangkan uang sebanyak itu hanya untuk mengurusi  barang lama, jadul dan sudah rusak. Sungguh gila ! bukankah uang segitu bisa untuk bikin film baru dengan konteks kekinian yang lebih populer dan menjanjikan penonton yang lebih luas? Trus, dengan uang segitu, bisa beli pulsa internet untuk ber-Kompasiana sepuasnya seumur hidup, atau beli siomay untuk seluruh Kompasianer, bukan? Heu heu heu....

‘Orang Gila Ketiga’, Sebuah Tantangan Anak Negeri

Apakah anda orang waras yang ingin sesekali jadi gila? Nontonlah filem “Kisah Tiga Dara’’. Sebuah restorasi filem lama, yang dihadirkan untuk merestorasi jiwa-jiwa kita anak bangsa untuk kembali mencintai bangsa dan negara ini secara lebih sungguh-sungguh.

[caption caption="Ki Ageng Kong Ragile Brebescroot, Salah satu Model 'Orang Gila' ketiga saat akan nonton film Tiga Dara II Sumber gambar ; kompasiana.com"]

[/caption]

Kita juga bisa menunjukan bahwa kita tak kalah gila dibandingkan para insan filem era Usmar Ismail yang hidup di masa hidup serba kurang pangan dan sandang, namun tak pernah kekurangan visi, ide dan karya kreatifnya. Kita rasakan suasana masa lalunya dan raup semangat kebangkitannya untuk membangun kekinian negeri Indonesia tercinta ini. Kalau itu anda lakukan maka anda adalah orang gila yang baik yang dibutuhkan negeri ini. Tidak percaya? Nonton saja filemnya atau carilah referensinya untuk anda tulis di Kompasiana. Tulisan anda adalah sebagian dari kerja kreatif merestorasi jiwa-jiwa lama yang kaya akan semangat kebangsaan.

Selamat Lomba Menulis dan nonton Tiga Dara (kalau bisa...). Selamat masuk ke aura perjuangan ‘orang gila’ masa lalu untuk restorasi semangat masa kini guna menyambut HUT kemerdekaan RI ke 71......

..Pamit........

-----

Pebrianov, Planet Kenthir 14/08/2016

[caption caption="sumber gambar ; http://cdn.klimg.com/fimela.com/resources/real/2016/08/04/41932/tiga-dara.jpg"]

[/caption]

 

Sumber Bacaan :

Kamus KBBI

10 film Pertama Indonesia

Setelah 60 tahun Film Tiga Dara hadir Kembali di Bioskop

Nikmati Dulu Restorasi Tiga Dara Sebelum Tonton Ini Kisah Tiga Dara

Film Terbaik Tahun 50an

5 Film yang Pertama Penonggakkan Sejarah di Indonesia

Inti Restorasi  Adalah Perbaikan Nasib Rakyat

Apa Arti Restorasi

Arti Restorasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun