Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Malam yang Menjemput Pagi

3 Juni 2016   04:16 Diperbarui: 3 Juni 2016   08:23 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas butuh saya temani malam ini?"
Dia menoleh dan menatapku. Aku terdiam. Ada yang ingin kukatakan, tapi tak terucap.
 "Mas, telah kehilangan jarak. Kulihat banyak sayap kupu-kupu di atas kepala, mas."

---------

Dingin AC kamar membuat aku masih malas beranjak dari balik selimut. Samar-samar kudengar suara air di kamar mandi. Kemudian dari remang lampu kamar berdiri sosok perempuan di dekatku. Sudah rapi dan tercium aroma harum. 

"Mas, ini kutitip nomor hapeku di meja. Hari sudah pagi. Aku pulang duluan. Gak apa-apa Mas tidur aja. Gak usah antar ke pintu. Sampai ketemu lagi. Makasih banyak, ya."

Tak lama kudengar pintu terbuka, kemudian ditutup dengan penuh hati-hati.

Masih dengan mata berat dan rasa malas, kulihat ke arah jendela. Dari balik gorden tampak hari mulai terang. Baru kusadari, perempuan itu lah yang menjemput pagi, bukan aku.

Saat kurasakan tubuhku ternyata tanpa busana, aku makin yakin kesadaranku itu sudah sangat terlambat.

-----

Pebrianov, Jakarta 02/06/2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun