“Nah, pak Peb...inilah yang saya maksudkan Jokowi datang ke dusun kita. Warga di sini menyebutnya Sawah Jokowi.” Saya katakan “Kalau Jokowi datang ke Kalbar pasti saya diberi tahu, tapi kali ini kok tidak?" Kami ngakak semua. Heu heu heu!
Jokowi sudah 4 kali datang ke Kalbar. Pertama saat Kampanye Pilpres bareng Megawati, Rano Karno, dan sejumlah petinggi partai. Ketika di Pontianak mereka nongkrong di warung kopi di jalan Gajah Mada. Warung kopi itu tempat biasa saya nongkrong kalau bertemu teman-teman.
Sebagai catatan, kota Pontianak terkenal dengan warung kopi sebagai budaya urban. Warung kopi selalu ramai, tempat urusan bisnis dan santai dilakukan. Satu lagi, kopinya paling nikmat di dunia!
Terakhir Jokowi datang ke Kalbar 22 maret 2016 untuk meresmikan jembatan Tayan-jembatan terpanjang di Pulau Kalimatan, dan mengunjungi pelaksanaan proyek jalan dan pos perbatasan Indonesia di Entikong, kabupaten Sanggau.
Saat ngobrol di ruang Ruai pada malam itu, saya dapatkan beberapa informasi tentang proyek pencetakan sawah. Kemudian esok harinya saat ikut rapat Alokasi Dana Desa (ADD) di kantor Balai Besa saya curi-curi kesempatan buka mbah Googel pakai Blackberry jadul saya yang setia untuk mengetahui pencetakan sawah Jokowi. Di balai desa tersebut sinyal lumayan besar sehingga saya bisa buka internet.
Berdasarkan mbah Google diketahui rencana pencetakan sawah seluas 9 juta hektar melingkupi seluruh Indonesia. Kalbar di tahun 2016 dapat jatah 25 ribu hektar tersebar hanya di 9 kabupaten kota. Untuk kabupaten Sintang dapat alokasi 1000 hektar.
Pendanaan cetak sawah bersumber dari APBN 2016 dan merupakan program dari Kementerian Pertanian RI yang disebut Upaya Khusus (UPSUS PAJALE). Untuk pembukaan lahan bekerja sama dengan Kementrian Pertahanan, (sumber)
Proyek sawah Jokowi ini mendapat tanggapan pro dan kontra. Pihak yang kontra mempertanyakan masalah kerusakan lingkungan, kepengelolaan, payung undang-undang yang melindungi hingga regulasi yang mengatur program ini secara lebih strategis, dan lain-lain. Sementara yang pro melihatnya sebagai kepedulian pemerintahan Jokowi terhadap petani, ketahanan pangan dan lain-lain, (sumber).
Pelaksaaan pencetakan sawah dibawah tanggungjawab Kementrian Pertahanan. Pihak kontraktor lapangan kontrak dengan Kementrian Pertahanan. Ketika warga menanyakan kenapa Kementrian Pertahanan yang jadi penanggung jawab saya katakan tidak tahu. Saya hanya ingat untuk pembukaan lahan guna pembuatan jalan perbatasan Indonesia-Malaysia juga dibawah naungan Kementrian Pertahanan.