Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kurehab Neraka Untukmu

2 Mei 2016   23:18 Diperbarui: 2 Mei 2016   23:30 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetaplah kau di situ, biar aku yang beranjak turun.
Melepas jendela kusam.Membuang dinding lapuk. Merobohkan tiang-tiang miring. Membongkar lantai retak.

Tetaplah di situ. Pejamkan saja matamu. Rasakan setiap gerakku dari deru nafas. Saat kelopakmu membuka akan kau lihat setiap elemennya berganti baru.

Ruang itu kini kubuat lebih luas. Bukaannya melegakan rasa. Arahnya memanjakan mata, meraup pemandangan yang kemarin tertutup dinding penghakiman masa lalu. Kulakukan semua untukmu.

Awalnya malaikat tak berkenan. Dia heran. Marah. Sempat akan disampaikannya pada Tuhan. Tapi aku tak putus bicara dalam hening. Pun bergelut dengan perenungan.
Tahukah kau?
Aku temukan warna lain pada cinta.

Para malaikat tertegun, kemudian menangis. Sementara aku tak henti bersuara.

Dalam isaknya malaikat berkata "
"Itu tempat para perupa iblis meretas takdirnya dibakar api neraka. Mereka kaum pembohong!

Ya, aku paham semua itu.

"Lalu untuk apa kau rehab neraka?"

Aku punya rasa yang besar pada seorang pembohong itu. Walau berkali-kali dibohongi, tapi tak bisa kubohongi hati kecilku, aku sangat mencintainya. Bukankah kita tak boleh berbohong?

---------

Pebrianov30/04/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun