Tuduhan Kolom Google Trend, Terpopuler dan Nilai Tertinggi dikuasai Ahoker?
Secara kasad mata memang ketiga kolom bergengsi itu 'dikuasai' oleh Pro Ahok. Sama halnya ketika jaman Pilpres 2014 dikuasai oleh Jokowi Lover. KENAPA demikian? Karena jumlah Penulis Pro Ahok dan Pro Jokowi memang lebih banyak dan kompak dalam interaksi di Kompasiana.
Pada jumlah yang banyak itu, tercipta sebuah kelompok solid yang memiliki hubungan 'chemistry'. Mereka saling berbagi informasi, mengatur strategi, berdiskusi via inbok untuk 'menanggapi' artikel 'lawan'. Soliditas kelompok ini memiliki interaksi yang intens sehingga bisa menampilkan diri bagai lokomotif Ahoker atau Jokowi Lover di Kompasiana.
Pada masa Pilpres, saya pendukung Jokowi dan masuk kelompok 'Hore' yang terbentuk alamiah dari 'chemistry' gaya humor dan bertutur yang mirip antara sejumlah Kompasianer. Kelompok merupakan bagian kecil dari sekian banyak individu pendukung Jokowi di Kompasiana. Bedanya para individu itu berjuang 'sendiri' lewat artikelnya sementara 'Tim Hore' berjuang secara kolektif.
Kolektifitas tim terbangun dari interaksi intensif sejumlah individu lewat komen di lapak, di inbok dan media lain. Saat itu saya sering 'koordinasi' dengan teman-teman untuk 'atur-atur' strategi permainan. Siapa akan menampilkan apa, siapa yang menggiring apa, bagaimana, kemana, dll.
Kelompok ini sangat masif menjadi lokomotif Pro-Jokowi di Kompasiana. Saya sebut saja mereka, yakni ;
- Ellen Maringka (sekarang Non-aktif), Posisinya sebagai gelandang kanan, punya operan cantik bisa maju muncur sama baiknya. Memiliki stamina prima.
- Elde (dinobatkan jadi Sekjen)....heu heuheu. Posisi libero dengan daya jelajah tinggi. Punya nafas kuda dan long pass yang akurat. Mampu membaca permainan lawan, skill tackling bersih. Dia nampak gagah dengan ban Kapten dilengan sehingga membuat Mbak Sayeedah Kalba Kaef tergila-gila padanya.
- Mike Reyssent ; Berposisi sebagai Striker murni. Punya skill individu yang hebat, heading dan tendangan gledeknya sama baiknya. Lincah berkelit bila dijepit lawan, punya kecepatan dan daya jelajah yang tinggi. Gaya permainannya mirip Thierry Henry dari Arsenal.
-Gatot Swandito ( Berposisi sebagai gelandang serang, spesialis pembuka celana Peka Es. Gatot memiliki operan akurat dan tendangan gledek kaki kanan dan kiri sama baiknya dengan jari tengah).
-Pakde Kartono (sekarang non aktif). Berposisi sebagai pemain bertahan karena dia sangat tahan.
-Bang Dosmand (berposisi sebagai gelandang bertahan yang elegan. Sambil menyerang atau menghalau lawan dia lancarkan provokasi dengan puisi nanelok yang bikin lawan bengong kemudian nangis meraung-raung sambil buka celana.