Tentu akan ada pertanyaan atau 'bantahan' atas tulisan saya ini ; Apakah Admin Tak boleh menulis?
Boleh..boleeh...! Tak ada yang melarang, kok. Justru bagus kalau admin ikutan menulis. Biar tidak stress karena dipaksa membaca ragam tabiat artikel para Kompasianer . Admin Kompasiana juga manusia yang merindukan penyaluran kasih dan sayang. Heu heu heu..
Bagi para Kompasianer tulisan Admin bisa dijadikan rujukan 'cara menulis yang baik'. Atau...Pssssst! Para Kompasianer bisa juga menjajal Admin ; ' Admin bisa nulis apa kagak? Sehebat apa sih tulisan Admin? Bisa lebih hebat dari bang Ahok apa tidak? Nulisnya kayak orang pakai celana atau tidak? Dan seterusnya dan seterusnya " sesuai tabiat masing-masing Kompasianer dalam melihat Admin.
Sependek pemikiran Saya, tulisan Admin Kompasiana sejatinya memuat satu hal pokok, yakni ;
- Suatu informasi bagi semua Kompasianer dan Pembaca Kompasiana. Informasi ini bisa merupa reportase atau pengumuman/pemberitahuan untuk diketahui oleh pembaca tentang suatu hal berkaitan dengan rencana atau program di Kompasiana. Informasi itu Bukan sebuah OPINI, karena OPINI adalah milik Kompasianer dengan masing-masing Tabiatnya.
-Apabila ingin membuat artikel opini, maka label penulisnya bukanlah ADMIN KOMPASIANA sebagai sebuah TIM KERJA, melainkan nama pribadi si Admin Kompasiana. Silahkan salah satu admin yang sudah 'Gatel' menulis opini apapun, baik yang Sara, Sinis, Sarkastik atau se-Lebay apapun, yang sesuai aturan Kompasiana yang mengikat kita bersama.
Silahkan individu admin menulis opini sebagai aspirasi pribadi, walau Kompasianer tahu bahwa si Penulis adalah admin.
Lihatlah Mas Isjet atau Kang Pepih Nugraha juga menulis artikel opini, namun mereka tidak bawa Kolegalitas Tim Kompasiana.
Kembali ke Laptop...
Bila kita lihat tulisan bertagar yang ditulis Admin Kompasian tersebut, tampak bahwa tulisan itu adalah opini. Mari kita singkap ;
- Artikel itu berupa laporan kepada pembaca tentang perkembangan persaingan Cagub Ahok-Yusril dalam suguhan trending topic yang cukup menyita perhatian publik dunia maya. Munculnya Tagar #AhokTakLayakJadiGubernur mendapatkan peringkat tertinggi sebagai tema yang paling dibicarakan netizen di Twitter. Dalam penyajiannya dilengkapi data-data statistik lapangan yang discreeTwitter sebagai bukti laporan.