Ketika semua hal tadi sudah kita kumpulkan (recollect), akan muncul bagian yang dominan menjadi titik perhatian kita. Dari siti kita bisa mengambil satu perspektif dari apa yang telah kita lihat, dengar dan rasakan. Contoh ; issue besar penggusuran permukiman Kalijodo yang sedang hangat diberitakan. Dari isue ini bisa anda ambil satu perspektif yang anda sukai. Misalnya ; segi humaniora, politik, green, gaya hidup, ekonomi, fiksi, bahkan humor/lelucon.
Mungkin pada saat itu 'persoalan Kalijodo' hanya ada 'tema besar' di pikiran kita. Masih berupa 'Ide awal' yang buntu dan sulit untuk diungkapkan, seolah bertumpuk di dalam benak.
Anda tidak usah putus asa atau tak perlu kuatir . Karena sebenarnya anda sudah memiliki 'bukit yang mengandung emas'. Tinggal anda menjadikannya 'tambang emas' untuk memula menulis dan menjadikannyai tulisan ciamik.
Memecah Kebuntuan
Untuk memecah kebuntuan, langkah selanjutnya gunakan media internet, buku, koran atau media apapun yang saat itu memungkinkan anda untuk mendalami sesuatu yang sudah ada dalam pikiran tadi. Baca berita dan ulasannya dan simak dengan cermat hal umum dan hal yang unik, artinya setiap berita punya informasi yang bersifat umum, dan juga titik penekanan yang didalamnya misalnya legal standingnya (hukum), kemanusiaan, tata ruang, perilaku, mata pencaharian, gender-kewanitaan, ibu dan anak, tata ruang dan lingkungan, kesehatan, dan lain-lain.
Dengan membuka media (cetak dan internet) sebagai referensi dan informasi, anda akan dibawa pada penelusuran masalah secara lebih mendalam. Dari situ, akan memperkuat cara pandang anda terhadap isue (tema). Dengan membaca tulisan berita dan ulasan dimedia, pikiran kita jadi lebih terbuka dan 'familiar' terhadap rangkaian kalimat. Kita dibawa kepada cara menukit atau cara menuangkan gagasan.Hal itu jadi pemacu dan pemicu yang dapt meermudahkan kita menguraikan pikiran/ide kita tadi kedalam bentuk tulisan.
Sekian
-----
Pebrianov25/02/2016
 [caption caption="Ilustrasi, sumber gambar ; jalantikus.com"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H