Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda Nasib Saipul Jamil dengan Ariel Peterpan pada Kasus Seks Pesohor

21 Februari 2016   06:11 Diperbarui: 23 Februari 2016   05:56 5240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 [caption caption="Ariel Peterpan (Noah) , sumber gambar ; http://m.cumicumi.com/uploads/public/54e/660/550/54e660550f681988561989.jpeg"][/caption]

Anda tentu masih ingat kasus video porno Ariel Peterpan (sekarang grup Noah). Kasusnya menggemparkan negeri ini. Berbagai kalangan 'sibuk' membahas kemudian dilahap publik lapar berita.

Satu 'Kehebatan' Ariel, dia mampu 'menaklukkan' dua artis perempuan cantik, seksi dan sedang top di dunia entertainment. Bukan semata penaklukkannya di ranjang, Ariel bahkan berhasil mengabadikannya dalam rekaman video secara sadar bersama artis perempuannya.

Kalau dipikir, kedua artis perempuan itu orang cerdas dan paham bahwa mem-video-kan 'permaianan' mereka sangat rentan beredar ke publik. Tapi toh terjadi juga karena semua itu masih satu paket penaklukan Ariel.

[caption caption="Artis Ariel dan Luna Maya, sumber gambar ; http://media.viva.co.id/thumbs2/2010/09/10/95993_ariel--peterpan--dan-luna-maya-di-tahanan-mabes-polri_663_498.jpg"]

[/caption]

Gegap gempita kasus video porno Ariel membuatnya masuk ke penjara selama 3,5 tahun dengan tuduhan "terbukti secara sah melakukan tindak pidana memberikan kesempatan pada orang lain untuk menyebarkan pornografi.”

Dalam kasus Ariel, artis perempuan yang "ditaklukkannya' tidak melaporkan dan atau melakukan tuntutan pada Ariel atas ulah tindakan seksual. Karena mereka melakukannya dengan kesadaran penuh suka sama suka.

Usai menjalani hukumannya, Ariel kembali berkiprah di dunia artis. Namanya tetap berkibar dan diidolakan para penggemarnya. Tak beda sebelum Ariel 'memiliki' video porno. Demikian juga kedua artis perempuan cantik itu, tetap eksis dan percaya diri di media berita, hiburan televisi dan layar lebar tanpa kehilangan puja-puji publik penggemar.

Situasi Publik Saat Kejadian

Kalau dirunut situasi saat video itu terungkap, muncul caci maki publik dan tokoh moralis negeri ini. Sangat mengerikan. Ariel menjadi orang Paling Hina dan kariernya diperkirakan tamat. Tapi apa lacur? Kasus video porno kemudian seolah tak punya pengaruh besar pada eksistensi Ariel dan kedua artis perempuan taklukkannya.

Kemana para pencaci maki dan kaum moralis itu? Tidakkah mereka (harusnya) berhasil menciptakan 'sangsi sosial' yang masif untuk memberi efek jera pada artis (figur publi) yang menciderai ekspetasi nilai-nilai luhur bangsa ? Heu heu heu! Jangan salah.

Negeri ini punya ruang permisif yang maha luas. Sebagian ahli ilmu sosial dan budaya mengatakan rakyat Indonesia mengalami penyakit amnesia komunal. Apa benar? Entahlah. Yang jelas, ada perbedaan cara pandang publik dengan para tokoh dan ilmuwan budaya dan sosial.

[caption caption="Saipul Jamil, sumber gambar ; http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20141024_184745_saipul-jamil.jpg"]

[/caption]

Bagaimana nasib Saipul Jamil kelak?

Hampir pasti Saipul Jamil akan masuk penjara karena perbuatannya. Ada perbedaan variabel kesalahannya dengan Ariel ;

Pertama, Saipul Jamil diduga melakukan 'kejahatan' LGBT- sebuah 'nomenklatur baru' dalam hal seks yang sedang hangat dibicarakan publik.

Kalau dulu Ariel pencipta 'tren' issue pornografi artis. Saat video pornonya beredar, barulah orang membicarakan pornografi artis. Sementara Saipul Jamil tertangkap justru ketika isuue LGBT sedang marak diperbincangkan dan masih merupakan 'hal baru' di kehidupan sosial budaya negeri ini. Pada saat issue menghangat, LGBT merupakan 'nomenklatur baru' yang secara tidak langsung 'tersosialisasikan ' untuk kemudian menempati ruang publik.

Issue LGBT dianggap penyimpanan seks yang menjijikkan dan berbahaya bagi generasi muda. Resistensinya di tengah publik relatif tak beda dengan issue pornografi.

Pada kasus Saipul Jamil yang adalah hubungan seks (paksa) sesama terjadi atau kejahatan pelecehan seksual. Harusnya mendapatkan resistensi publik dan tokoh moralis jauh lebih besar dari kasus Ariel karena hubungan sesama jenis Saipul Jamil dianggap ; 'Tidak normal', penyimpangan', 'lebih menijikkan'. Namun munculnya kasus Saipul Jamil tertolong oleh sedang maraknya perbincangan issue LGBT sehingga 'sikap masyarakat' lebih 'lunak'. Dalam hal ini, kasus Saipul Jamil diuntungkan oleh situasi tren issue publik yang sedang berkembang. Jadi, kasus Saipul Jamil bukan merupakan 'penciptaan' tren issue!

Bandingkan dulu ketika kasus Ariel muncul. Dia lah 'pencipta' Issue sehingga gelombang resistensi publik datang bertubi-tubi secara massa berkelompok dan bahkan sampai berpotensi membahayakan jiwa seorang Ariel Peterpan. Namun berselang waktu kemudian apa yang terjadi? Heu heu heu...!

Kedua, kasus Saipul Jamil selain 'kelainan seks yang menijikkan' adalah adanya delik aduan korban. Saipul Jamil menjadi penjahat kelamin. Beda dengan Ariel yang 'Bukan Penjahat' Kelamin' karena tidak ada aduan korban. Lalu, apakah kemudian nasib Saipul Jamil jadi beda? Tidak. Keduanya sama-sama berakhir di Penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatan 'moral' mereka.

[caption caption="Artis Saipul Jamil, sumber gambar ; http://www.saipuljamil.com/image/slide03.png"]

[/caption]

Nasib Karier Saipul Jamil

Pertanyaannya kemudian ; apakah nanti karier entertaiment Saipul Jamil akan hancur karena dia LGBT yang 'menjijikkan' dibandingkan kasus Ariel yang Heteroseksual ? Jawabannya ; Tidak!

Karier Saipul Jamil akan tetap berkibar usai menjalani hukuman penjara. Sama halnya dengan Ariel Peterpan dahulu.

Walaupun LGBT merupakan 'nomenklatur' baru, namun seiring berjalannya waktu akan menempati ruang publik secara 'normal'. Artinya realitas LGBT akan menjadi bagian kesadaran publik.

Ada dua syarat yang harus dilakukan oleh Saipul Jamil agar kelak bisa eksi lagi di dunia hiburanl, yakni ;

Pertama, membuka diri (kalau benar) dia gay (LGBT) berterusterang saja kepada publik. Toh LGBT bukan barang baru, namun posisinya 'menjadi perhatian khusus' di pergaulan sosial.

Kedua, bantu publik untuk merelokasi 'perilaku menyimpang' hanya sebatas kaum LGBT saja. Jangan pernah lagi menginvasi-melebarkan hasrat kepada orang-orang normal secara seksual apalagi dengan anak dibawah umur.

Ingat bahwa masyarakat kita punya ruang permisif yang maha luas, yang telah mereka dibuktikan kala memberi ruang ekspresi pada Ariel Peterpan (Noah). Namun ruang luas itu punya konsekuensinya yakni ; bisa membuat seseorang tersesat dan mati kesepian ketika tak ada lagi yang mau memperdulikan.

Bagaimana mbak..eeeh...bang Ipul? Yeah...Kanua berani terima tantangan eikeh? Jangan biking maluku begindang...jijay markijay, tauk !

-------

Pebrianov21/02/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun