Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hati-hati Menulis Tentang Teror Bom di Jakarta

15 Januari 2016   11:57 Diperbarui: 15 Januari 2016   15:53 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sebaiknya hati-hati menulis opini teror bom di Sarinah. Kalau ceroboh, selain bisa menyesatkan pembaca-meresahkan publik serta melecehkan korban dan keluarga, si Penulis opini rawan dituntut kelompok tertentu yang disebut-sebut dalam opini memiliki keterkaitan dengan teror Bom. Atau justru si Penulis dihabisi kelompok tersebut atau kelompok teroris sesungguhnya yang merasa terganggu eksitensinya di jalur Terorisme. 

Opini yang ditulis terlalu dini dan ceroboh bisa membuat kredibilitas si Penulis dipertanyakan. Dia akan jadi obyek olok-olok publik. Kalau seperti itu, rasanya sebagai Penulis sudah tidak ada nilainya lagi. Hidup tanpa nilai adalah teror kehidupan sesungguhnya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun