Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hati-hati Menulis Tentang Teror Bom di Jakarta

15 Januari 2016   11:57 Diperbarui: 15 Januari 2016   15:53 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="1.bp.blogspot.com/-ErfeGYwpgxo/Uy4znTN-VNI/AAAAAAAAABo/wrIYKI8wu6o/s1600/Mafia.png"]

[/caption]Kelompok Jahat dan Kelompok Teroris

Ada banyak orang dan kelompok jahat di negeri ini. Walau penjahat, masing-masing punya tujuan, kepentingan dan ideologi yang berbeda. Cara dan garis perjuangannya pun tidak sama. Bisa jadi satu kelompok pantang melakukan suatu jenis tindakan jahat yang biasa dilakuak kelompok lainnya.

Biasa pula sesama kelompok jahat itu berkolaborasi melakukan kejahatan negara,Namun tujuan keduanya berbeda. Misalnya ; masing-masing atas tujuan ideologi dan politik sementara yang satunya lagi atas nama bisnis.

Namun untuk menampilkan opini keterkaitan kolaborasi antar kelompok jahat sebagai pelaku Teror Bom Sarinah maka si Penulis haruslah punya data valid, antah itu dari dokumen resmi, buku sejarah, sejumlah berita teraktual yang menyertakan bukti-bukti, dan lain sebagainya.

Yang harus diingat bahwa masing-masing kelompok berbeda itu punya dapur : 'Pakem, AD/ART, yang sangat rahasia dan prinsipil. Mereka tidak akan membukanya pada sesama penjahat dari lain 'genre'. Ini menyangkut kelangsungan hidup perjuangan kelompoknya.

[caption caption="img.okezone.com/content/2015/12/22/18/1272629/140-orang-disidang-terkait-kelompok-mafia-Wa3cM6aSQG.jpg"]

[/caption]Opini dan Keterkaitan Antar Kelompok Jahat

Dalam membuat opini, jangan sampai si Penulis secara pragmatis hanya melihat hitam-putih kejahatan seperti di filem-filem kartun.

Perlu diingat bahwa stigma kejahatan di ranah dunia nyata, baik itu kejahatan politik, ideologi, bisnis, dll memiliki banyak gradasi/tingkatan warna dan kelompok. Untuk satu 'bidang' kejahatan saja bisa memiliki sejumlah gradasi. Misalnya Korupsi ; ada cara/sistem dan perilaku mega korupsi trilyunan sampai korupsi kelas teri (jumlah kecil). Misalnya oknum pegawai kecamatan memeras pedagang kaki lima di wilayahnya. Selain itu ada model korupsi wewenang jabatan, dan lain-lain.

Para pelaku kejahatan itu bukanlah kelompok orang bertampang buruk rupa dan seram seperti gambaran tokoh antagonis di filem kartun. Mereka justru berpenampilan rapi, wibawa, punya jabatan dan lain sebagainya.

Demikian juga terorisme. Ada yang memperjuangkan kemerdekaan wilayah provinsinya (bersifat lokal). Dan ada terorisme ideologi/faham tertentu (bersifat global). Garis perjuangan keduanya jelas berbeda!

Menulis opini keterkaitan teror Bom Sarinah dengan dendam politik antar kelompok politik di negara ini, atau kolaborasi teror lokal-global tak bisa hanya didasarkan dendam personal si Pemimpin semata. Karena hal itu bukan garis perjuangan kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun