Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seni Politik dan Teori Konspirasi Hadir-Tidaknya SN di Sidang MKD

7 Desember 2015   01:41 Diperbarui: 7 Desember 2015   02:54 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah dipastikan SN bersedia datang. Dia berangkat dari rumahnya. Diperjalanan dia terjebak macet dalam tempo yang lama. Sialnya ketika beban macet mulai berkurang, kedua ban mobilnya bocor. SN terpaksa ikut mendorong mobil ke bengkel terdekat. Waktu nungguin ban ditambal dibengkel, ehhh...SN ketiduran karena kecapeaan di kursi panjang dibengkel itu. Tukang tambal ban nya merasa tak tega tega membangunkan SN karena melihat SN nyenyak tidurnya. Setelah bangun dia tiba di tempat sidang, dan ruang sidang mulai kosong, para hakim MKD sudah pulang, demikian juga pers dan pengunjung. Tapi buku absen belum dikemas. Karena merasa segan, petugas buku absen memberikannya kepada SN untuk diisi. Maka secara 'de jure', SN telah hadir si ruang sidang !

Proses selanjutnya berkembang, terjadi pemutaran logika. Maklum saja, ini politik. Banyak logika awam bisa terbolak-balik.

Pertama,

Karena SN dan Tim Pemikirnya tak mau dipersalahkan, maka dicari kambing hitam. Pertama dicarilah para pengendara lalu lintas yang membuat mobil SN terjebak macet. Saat macet itu SN merekam situasinya sehingga lebih mudah memberi bukti dan mencari penyebabnya. Para pengendara itu akan dipanggil ke sidang MKD terlebih dahulu untuk ditanyai para hakim MKD. Hampir pasti mereka akan dicecar pertanyaan tajam dan cerdas para hakim MKD.

Kedua,

Dicarilah penebar baku jalanan yang membuat kedua ban mobil SN bocor. Maka sibuklah aparat terkait dilibatkan untuk menemukan si penebar paku. Bila tak ketemu, maka paku itulah dianggap penanggung jawab utama. Maka paku itu akan dihadirkan dalam sidang MKD dan ditanyai hakim MKD dengan pertanyaan cerdas dan tajam kenapa berada di jalanan, apa tujuan, dan motifnya, siapa yang menyuruh paku ada di jalan, dan lain sebagainya.

Ketiga,

Tukang tambal ban yang tidak membangunkan SN saat tertidur akan dipanggil untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya. Dia akan dicerca pertanyaan cerdas dan tajam para hakim MKD kenapa tidak membangunkan SN, apa maksud dan motifnya, siapa yang menyuruh tidak membangunkan SN, dan lain sebagainya.

Konspirasi ketiga,

Undercontruction

-----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun