Masih banyak lagi prediksi-konspirasi yang bisa muncul. Kebanyakan tertuju pada Hadir-Tidak nya SN di ruangan. Ini sungguh keliru besar ! Jangan lupa, ini adalah politik, bukan hitungan matematis disekolah yang 1+1 = 2. Ingat ! Dalam politik hasil hitungan itu bisa jadi 10, 5, atau bahkan 0 !
Sebagai contoh berikut tiga buah prediksi-konspirasi Hadir-Tidaknya SN di sidang MKD.
[caption caption="http://1.bp.blogspot.com/_jQaYI5vn_Ls/TUfvLW36NaI/AAAAAAAAFEI/ZVF3aAYw71s/s320/p4ba43b6f3ada5_Qomar-suap-bi.jpg"]
Konspirasi satu
Pertama, SN datang pada sidang MKD, sebelumnya dia sudah isi absen dan diambil sumpahnya. Acara dimulai dengan pembukaan. Ketika memasuki acara puncak sidang, SN mendadak pingsan sehingga harus digotong ke luar dan dilarikan ke rumah sakit. Pingsan beneran atau pura-pura itu masalah taktik klasik.
Secara de jure, SN telah hadir dan gentel menghadapi sidang MKD. Hanya karena faktor 'force majeure' maka SN tidak bisa dipersalahkan. Sementara di sisi lain dia telah menjalankan kewajibannya.
Selanjutnya yang akan disidang adalah dokter yang menangani SN pingsan. Para dokter ini akan dicerca pertanyaan cerdas dan tajam dari para hakim MKD, kenapa SN bisa pingsan, kenapa tidak hadir untuk menahan kepingsanan SN, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
[caption caption="http://news.indonesiakreatif.net/wordpress/wp-content/uploads/2014/08/20140807_Pameran_Serangan_Fajar_6.jpg"]
Konspirasi dua
Ketika acara seremonial pembukaan sudah selesai, dan memasuki puncak sidang, mendadak SN mendapat istri SN menelpon sambil menangis-nangis memintanya segera pulang. Alasannya sudah kangen berat. Tentu saja dengan alasan kemanusiaan hal itu disetujui hakim MKD yang cerdas dan humanis. Bahkan SN diusulkan sebagai suami teladan, simbol suami sayang istri. Secara etika, SN sudah bertindak benar.
Konspirasi tiga