Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mental Kekanak-Kanakan Jepang pada Proyek Kereta Cepat

4 Oktober 2015   20:24 Diperbarui: 4 Oktober 2015   21:24 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap 'merajuk' Jepang cukup mengagetkan. Jepang selama ini punya mental Unggul,  Juara, Sportifitas yang tinggi dan selalu kuat dalam komitmen, namun kali ini memilih sikap 'kakanak-kanakan'. Hanya karena ''kalah" pada satu 'item' mereka berencana 'merusak' banyak hal yang sudah mereka buat dalam relasi dengan Indonesia.

Hilang sikap unggul, sebuah sikap yang mau mendengar penjelasan (dari pemerintah Indonesia) dan menerima konsekuensi secara positif.

Hilang sikap juara dan spotifitas. Selalu kuat berjuang dalam laga, namun tiba-tiba melempem usai laga. Dan tak mau menerima kenyataan itu dengan hati lapang.

Apakah hal ini berkaitan dengan semangat 'Harakiri' ? Usai kalah atau tak mampu menanggung malu maka lebih baik 'bunuh diri'. Celakanya, mereka akan bunuh diri di Indonesia.

Bila Jepang mengambil sikap 'merajuk' dan kemudian 'Harakiri' di Indonesia' maka cukup berpengaruh pada ragam industri yang sudah mereka tanamkan di Indonesia. Besar kemungkinan perekonomian Indonesia sejenak mengalami ketimpangan.

Namun, bagi Indonesia, hidup harus terus berjalan. Mekanisme survival Indoensia akan bergerak kuat untuk tetap tegak berdiri.
Sementara Jepang akan mendapat stigma sejarah yang kelam, khususnya bagi Bangsa Indoensia yang selama ini menjadikan Jepang sebagai panutan untuk menjadi  negara maju.

Ternyata Jepang-bangsa yang pernah mengaku sebagai 'saudara tua' itu - punya sisi lain yang  tak sehebat  yang dibayangkan selama ini. Ada mental kanak-kanak yang tak boleh kita tiru untuk membangun bangsa ini.

Arigato gojaimas....eehh, Sayonara? Ah, tak tau lah aku...kite liat aje nanti, ye....

 

-----------

Sumber berita ; Kompas.com ; Merdeka.com,  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun