Baca kembali, Desol !
"Apakah yang membusuk sanggup ciptakan sesuatu yang suci?"
Tentu saja !
Lama aku membusuk. Membiarkan karat belatimu berpesta dengan para bakteri rindu lalumu. Hingga usai, tanpa bekas.
Desol,
disaat yang sama, pernahkah bilirubin darahmu sadari?
Ketika terik ultra violet menari, saat itulah jasadku tersuling. Bagai kristal. Membentuk bulir bening rindu baru.
Menari bersama oksigen yang kau hirup saat senja dan malam. Menetes ia paling pagi. Pada luka batinmu. Memberi sejuk. Membuka pori-pori masa depan.
Adakah kebusukanku yang kau rasa?
Desol ! Jangan pernah lagi bohongi panggilan hatimu. Karena lama aku mendengarnya. Dengan naluri Lelaki Bangsat-ku.
Satu lagi,
Tak pernah aku jera tertancap ulang belati bengismu. Â Catat itu !
----------
Baca rangkaian fiksi terdahulu ;