Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Ahok Berperan dalam Pemilihan Calon Pimpinan KPK

2 September 2015   09:18 Diperbarui: 2 September 2015   09:18 4489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="http://korannonstop.com/wp-content/uploads/2015/04/SAVEAHOK.jpg"][/caption]

Para Srikandi Pansel Capim KPK tidak bekerja sendirian. Dibalik kerja mereka ada orang lain yang berperan. Mereka adalah pemberi rekomendasi. Salah satunya Ahok, gubernur DKI Jakarta. Dan beruntungnya, orang yang direkomendasikan Ahok lolos sampai 8 besar, yakni ; Surya Tjandara, seorang pengacara publik.

Pemilihan Calon Pimpinan KPK memang diserahkan pada pansel yang semuanya perempuan. Merekalah yang menggodok para calon yang mendaftar kemudian memilih nama-nama berdasarkan hasil test yang dilakukan. Namun sebelumnya, ada orang lain yang berperan. Mereka adalah pemberi rekomendasi.

Adalah wajar dan sesuai aturan bila seseorang yang ingin mengikuti seleksi Capim KPK harus menyertakan rekomendasi orang lain. Orang lain tersebut 'harusnya' punya kompetensi tertentu dan paham betul soal spirit pemberantasan korupsi negeri ini.

Si pemberi rekomendasi 'punya tanggungjawab moral' terhadap si Peserta yang dia rekomendasikan. Minimal, dia tahu betul si Penerima Rekomendasi adalah orang yang punya integritas, kapabilitas dan aksesibilitas untuk memberantas korupsi.

Bila kemudian diperjalanan seleksi ternyata si Peserta ketahuan bermasalah dengan hukum, maka nama si Pemberi rekomendasi akan 'tercoreng'. Dia telah 'ditipu' atau kebobolan. Akibatnya namanya juga jadi rusak. Tapi bila si Pemberi rekomendasi itu memang sudah rusak, ya ndak apa-apa, heuheuheu...bisa jadi si Pemberi punya agenda tersembunyi memasang orangnya di KPk untuk kepentingannya di kemudian hari. Ini tidak sah ! Tapi sulit dideteksi.

Panitia Seleksi akan melihat siapa saja yang memberi rekomendasi si Peserta seleksi KPK, apakah merupakan orang yang 'bersih' dan juga punya integritas yang sudah dikenal publik. Rekomendasi ini menjadi salah satu point penilaian yang cukup berperan membuka mata Pansel mengetahui si Peserta Seleksi.

Kini Surya Tjandara si Jagoan Ahok lulus tahap 8 besar. Akankah bisa lolos sampai menjabat pimpinan KPK ? Kita lihat saja nanti. Ada nama Ahok dipertaruhkan di situ.

Kita lihat saja nanti !

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun