[caption caption="http://korannonstop.com/wp-content/uploads/2015/04/SAVEAHOK.jpg"][/caption]
Para Srikandi Pansel Capim KPK tidak bekerja sendirian. Dibalik kerja mereka ada orang lain yang berperan. Mereka adalah pemberi rekomendasi. Salah satunya Ahok, gubernur DKI Jakarta. Dan beruntungnya, orang yang direkomendasikan Ahok lolos sampai 8 besar, yakni ; Surya Tjandara, seorang pengacara publik.
Pemilihan Calon Pimpinan KPK memang diserahkan pada pansel yang semuanya perempuan. Merekalah yang menggodok para calon yang mendaftar kemudian memilih nama-nama berdasarkan hasil test yang dilakukan. Namun sebelumnya, ada orang lain yang berperan. Mereka adalah pemberi rekomendasi.
Adalah wajar dan sesuai aturan bila seseorang yang ingin mengikuti seleksi Capim KPK harus menyertakan rekomendasi orang lain. Orang lain tersebut 'harusnya' punya kompetensi tertentu dan paham betul soal spirit pemberantasan korupsi negeri ini.
Si pemberi rekomendasi 'punya tanggungjawab moral' terhadap si Peserta yang dia rekomendasikan. Minimal, dia tahu betul si Penerima Rekomendasi adalah orang yang punya integritas, kapabilitas dan aksesibilitas untuk memberantas korupsi.
Panitia Seleksi akan melihat siapa saja yang memberi rekomendasi si Peserta seleksi KPK, apakah merupakan orang yang 'bersih' dan juga punya integritas yang sudah dikenal publik. Rekomendasi ini menjadi salah satu point penilaian yang cukup berperan membuka mata Pansel mengetahui si Peserta Seleksi.
Kini Surya Tjandara si Jagoan Ahok lulus tahap 8 besar. Akankah bisa lolos sampai menjabat pimpinan KPK ? Kita lihat saja nanti. Ada nama Ahok dipertaruhkan di situ.
Kita lihat saja nanti !
Â
Â