Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Terjebak Perampokan Bersenjata Api di SPBU (Pembelajaran Perjalanan Jauh Lintas Kota/Propinsi)

13 Juli 2015   03:08 Diperbarui: 13 Juli 2015   03:08 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi Lapangan Tiba-tiba Berubah

Perjalanan ke pedalaman selalu menyenangkan. Banyak pemandangan hijau hutan dan kebun-ladang yang dilewati diantara satu kampung penduduk ke kampung yang lain. Masing-masing tempat berjarak cukup jauh.

Kondisi jalan negara antar kabupaten dan antar kecamamatan dalam satu kabupaten tidak sama. Ada ruas-ruas jalan yang rusak parah berupa jalan tanah dan berbatu. Kalau hujan jadi kubangan, kalau kemarau penuh debu. Terutama di ruas jalan Simpang Tayan Sosok, dan kecamatan Bodok-kota Sanggau serta batas luar Sanggau ke Sekadau.

Pada perjalanan malam hari dan hujan turun saya pernah menyaksikan langsung truk besar penuh muatan di depan saya oleng kemudian tumbang terjerembab saat masuk sebuah kubangan. Saya dan beberapa sopir truk di belakang segera berhenti dan memberi pertolongan. Untunglah sopir dan kernet tidak apa-apa. Mereka bisa dikeluarkan dari truknya yang rebah. Dan untungnya lagi tidak ada kendaraan lain yang tertimpa truk yang tumbang tersebut.

Setelah 'off road' di ruas jalan 'neraka' simpang Tayan-kecamatan Sosok sepanjang 45an km yang rusak parah, akhirnya saya masuk ke kota Sosok yang jalannya relatif mulus. Biasanya di kota ini saya berhenti untuk istirahat di warung atau mengisi BBM setelah perjalanan 3,5 jam dari Pontianak. Saya punya kebiasaan, setiap berkurang ±10liter saya akan mengisi BBM di SPBU. Selain bisa istrirahat , saya punya target bila sampai pedalaman tangki BBM masih relatif penuh. Bila sudah di wilayah pedalaman yang tidak ada SPBU, Saya 'malas' membeli BBM eceran di pedalaman karena harganya bisa mencapai 10 ribuan per liter. Bayangkan saja dengan harga resmi RP 6600/liter, kalau 20 liter berarti saya harus nambah Rp 72ribu. Uang segitu bisa untuk beli di SPBU sebanyak 11,5 liter!

Kembali ke laptop

Hari itu saya merasa segar jadi tidak istirahat di kota Sosok, saya rencanakan di kota kecamatan berikutnya yakni Bodok. Jaraknya ±30an km dari Sosok. Jalan menuju ke sana lumayan banyak lubang (bukan lubang berjalan, lho). Mesti tetap ekstra sering injak kopling-rem dan mlintir setir. Jadi saya pikir 'capeknya seklian saja'.

Kota Bodok adalah kota yang ramai pada jam sibuk. Deret tokonya cukup banyak. Kota ini merupakan 'pusat' wilayah perkebunan kelapa sawit berskala besar milik investor dalam negeri maupun luar negeri (Malaysia). Letak SPBU-nya agak keluar dari keramaian, yakni berjarak ± 5 km dari pasar, arah menuju kota Sanggau.

[caption caption="sumber gambar : http://cdn-2.tstatic.net/wartakota"]

[/caption]

Saat-saat mencekam

Memasuki kota Bodok sekitar pukul 17an.Banyak toko yang sudah tutup.Situasi pasar pun tidak ramai. Setelah melewati pasar saya pun belok ke SPBU yang berada diluar kota kecamatan. Tempatnya sebenarnya tidak terlalu terpencil karena berada di jalan negara dan di sekitarnya ada beberapa rumah dan warung. Namun saat jam segitu sudah mulai sepi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun