Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Smoking Area Bandara Soetta Kini Lebih Manusiawi

16 Mei 2015   05:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 3376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_383468" align="aligncenter" width="600" caption="Dok Pribadi, Gambar Selasar antar Gazebo di Taman Merokok Bandara Soeta"]

1431550174590070189
1431550174590070189
[/caption]

Taman Merokok itu dilengkapi Gazebo tiga buah. Masing-masing diberi tempat sampah puntung rokok dan tempat duduk menarik dari batu granit yang cukup elit.

Bangunan Gazebo dibuat dari struktur membran berbentuk tenda. Antar Gazebo dihubungkan selasar beratap struktur membran pula. Kesannya, Taman merokok ini direncanakan dengan baik. Para perokok pun merasa di-Orang-kan kembali di ruang publik.

Di sini para perokok bisa lebih rileks menjalankan kariernya sebagai ahli hisap asap. Sambil menunggu panggilan boarding, mereka bisa saling berinteraksi dengan sesama ahli hisap lainnya. Berkenalan, berbicara dan bercanda mengusir kejenuhan menunggu. Apalagi bila pesawatnya di-delay.

Sebagai Arsitek dan Perokok saya menilai Taman Merokok itu sudah tepat, baik letak maupun desainnya. Hanya perlu ditambahkan lagi jumlah gazebo dan vegetasi dalam penataan yang lebih cantik. Sehingga dapat menampung perokok lebih banyak, dan mereka pun bisa merokok dengan nyaman di taman merokok yang rindang.

Saya memberi apresiasi kepada pihak pengelola Bandara Soeta yang telah insyaf, dengan memanusiakan kaum perokok. Pihak bandara menyadari bahwa perokok adalah salah satu realitas penting dari pengguna bandara yang harus diakomodasi dengan baik.

Artikel ini tidak bermaksud mengkampayekan 'ayo merokok'. Bagi yang tidak merokok, sebaiknya jangan merokok karena efek negatifya sudah jelas.

Bagi para perokok, pandai-pandailah berlaku sebagai ahli hisap yang mumpuni. Jangan merokok di sembarang tempat karena itu akan menjatuhkan nama baik komunitas perokok.

Sebagai ahli hisap asap, Anda adalah orang yang mulia karena turut memberi kontribusi besar pada pemasukan pajak untuk pembangunan. Dan itu Anda lakukan dengan kesadaran penuh. (heuheheuheu!).
Tidak seperti sebagian pembayar pajak pada umumnya suka ngomel-tak rela membuka dompetnya. Banyak dari mereka bahkan berusaha ngemplang pajak !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun