Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sikap Puan pada Jokowi, Sebuah Mentalitas Kebablasan Si Anak Juragan

5 Februari 2015   06:44 Diperbarui: 31 Desember 2015   14:30 13343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihatlah, ketika presiden Jokowi menginstruksikan anggota kabinet terlepas-harus mengundurkan diri sebagai pimpinan struktur partai politik, Puan pun 'tidak patuh' dengan berkelit dengan caranya.

Mentalitas tidak cerdas sebagai anak juragan besar dalam diri Puan rentan dimanfaatkan lawan politik Jokowi untuk mengganggu Jokowi menjalankan program pemerintahannya. Bahkan jadi jalan masuk tak disangka untuk menjatuhkan kepercayaan publik pada Jokowi.

[caption id="attachment_367185" align="aligncenter" width="590" caption="gambar : https://assets.kompasiana.com/statics/files/14000923421260877583.jpg"]

14230671571918493956
14230671571918493956
[/caption]

Seharusnya masa pemerintahan Jokowi ini dijadikan momen mengubah sikap sebagai anak juragan kalau dia ingin terus menjadi elit politik yang dewasa, yang bisa dinilai baik bukan karena terus menerus dibawah bayang-bayang keluarganya. Dan dia bisa jadi pemimpin Indonesia masa depan yang visioner melebihi Sang Kakek.

Jaman telah berubah. Era ke depan rakyat tak butuh pemimpimpin yang berlagak juragan.Rakyat lebih butuh pemimpin yang visioner dan egaliter, yang mau mensejajarkan diri dengan rakyat dan mendengarkan keluhannya. Semua itu ada dalam diri Jokowi saat ini.

Masih ada waktu untuk Puan berbenah. Kalau begitu, Saya akan mendukungmu.

Semoga ke depan, akan lebih baik lagi.

Salam

 

Sumber referensi ;

Berita1 ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun