Nama CGP Pebi Dinastriani
Angkatan 11Â
BUDAYA POSITIF
 1.Disiplin Positif
2. Memahami prilaku manusia berkaitan dengan hukuman dan penghargaan
4. Pembuatan keyakinan sekolah/kelas
5. Penerapan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah
Disiplin Positif
Kesadaran tumbuh dan dalam diri peserta didik (bukan paksaan)Â
1. Cara penerapan disiplin yang mengajarkan anak bertanggung jawab dan menumbuhkan kesadaran diri berdasarkan nilai- nilai kebajikan.
2. lebih ke arah disiplin diri yang dapat mengontrol diri dalam melakukan segala tindakan.
3. dapat membuat murid memahami dan menyadari berdasarkan motivasi internal, bukan akibat paksaan, pujian, atau hukuman.
Motivasi Perilaku Manusia
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/ hukuman (Motivasi Eksternal)
2. Untuk mendapatkan imbalan/penghargaan dari orang lain
(Motivasi  Eksternal)
3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
(Motivasi Internal)
Sebagai seorang guru dalam menciptakan budaya positif diharapkan dapat menumbuhkan motivasi internal. Motivasi yang tumbuh dari dalam diri murid. Motivasi yang menjadikan murid sebagai orang yang mereka inginkan, menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang dipercaya.
Posisi Kontrol Seorang Guru Â
Dalam posisi kontrol seorang guru bisa menjadi penghukum, teman, pembuat rasa bersalah, manajer, pemantau dan menjadi manajer.
Posisi kontrol guru sebagai manajer, guru berbuat sesuatu bersama murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya dan mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri Posisi manajer mengacu pada restitusi yang dapat menjadikan murid sebagai manajer bagi dirinya sendiri sehingga tercipta identitas positif/berhasil pada diri murid.
Keyakinan Sekolah/Kelas Â
Dalam membuat keyakinan kelas harus memperhatikan berikut ini antara lain :
Peran Guru
Disini peran guru mewujudkan terbentuknya keyakinan sekolah/kelas dengan adanya kesepakatan antara guru dan murid.
Keyakinan Kelas dibuat
Menggunakan penyataan universal
yang mudah diingat dipahami, dan harus diterapkan dalam lingkungan sekolah.
Keyakinan Kelas Dipublikasikan
Setelah disepakati bersama keyakinan kelas ditempel atau dipublikasikan ditempat yang dapat dilihat oleh semua orang seperti dinding kelas, mading, atau media sosial sekolah.
Penerapan Segitiga Restitusi
Dalam penyelesaian permasalahan siswa, guru berperan sebagai Manajer dengan menggunakan 3 tahapan penyelesaian antara lain menstabilakn identitas, validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan.
semua tahapan tersebut harus dilaksanakan dengan seksama untuk memperoleh tujuan dari penyelesaian masalah yang berpusat pada murid.
Posisi Kontrol manakah yang sering dipakai?
Posisi kontrol yang sudah saya sering laksanakan adalah manajer karena dari teori konseling dan penerapan bimbingan konseling yang saya pelajari sudah ada materi mengenai menghargai anak sebagai individu yang memiliki potensi bisa secara mandiri sadar mengakui kesalahannya dan merencanakan perilaku baru yang lebih baik. Akan tetapi ada beberapa kali tanpa sadar yang menempatkan posisi memberi rasa bersalah, kecewa dan lebih bergantung kepada guru nya. Â
Bagarana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajan modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?
Saya senang belajar hal baru dan lebih termotivasi untuk bisa mempraktekan danmengkolaborasikan teknik konseling dan segitiga restitusi karena sama sama memiliki tujuan menumbuhkan karakter positif peserta didik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H