Ni Nyoman Ayu Suryandari  | Ni Wayan Pebi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: a.suryandari@ymail.com
ABSTRAK
Dunia saat ini tengah waspada dengan penyebaran sebuah virus yang dikenal dengan virus corona. Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Karena terjadi pandemi ini, perekonomian dunia pun dilanda penurunan. Di masa teknologi revolusi industri 4.0 masyarakat dapat memanfaatkan sosial media sebagai salah satu cara untuk melanjutkan perekonomiannya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, didapatkan hasil, masalah yang sedang  terjadi didaerah desa Adat Jehem yakni turunnya  penjualan barang dagangan atau produk-produk dari sebagian besar UMKM di Desa ini karena di masa pandemi, masyarakat dibatasi untuk berkegiatan termasuk berdagang dan memasarkan suatu produk secara langsung. Jam buka untuk Toko pun juga sudah dibatasi sehingga waktu efektif untuk berjualan pun juga berkurang. Di Desa Jehem sendiri, ujung tombak ekonomi dari para UMKM adalah pada strategi marketing mereka, pada strategi marketing tidak hanya tentang berjualan tetapi juga pencatatan stok barang supaya dapat memastikan kepuasan terhadap konsumen. Mitra juga dilatih membuat kartu stok barang dagang hingga kedepannya stok produk UMKM tercatat dengan rapi serta membantu manajemen ketersediaan stok barang dan proses produksi. Â
Kata kunci: Pandemi, COVID-19, marketing, teknologi
ANALISIS SITUASIÂ
Situasi dunia saat ini tengah dalam masa pandemi Covid-19 yang menyerang sektor ekonomi secara besar-besaran. COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Pengabdian masyaraka ini berlokasi di tiga UMKM yang bertempat di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Ada UMKM Jamu Tradisional (Ekstrak Temusari), UMKM Anyaman Bambu (Sekar Madu) dan Peternakan Ayam Kampung (Sato Nadi). Para pemilik UMKM mengakui bahwa fenomena dari situasi pandemi ini sangat memberi pengaruh yang besar pada perkembangan UMKM mereka.
   Secara umum, pada masa pandemi  covid-19, masyarakat di Desa Jehem dominan berada dalam keadaan ekonomi yang turun drastis namun untuk saat ini masih bisa bertahan. Sebagian besar UMKM, bertahan karena pelanggan lama yang repeat order namun untuk mendapatkan pelanggan baru dalam keadaan sekarang sangat sulit karena dampak dari pandemi covid-19 ini menyerang seluruh sektor ekonomi dunia. Di sisi lain masih ada masyarakat yang diuntungkan seperti pedagang sembako dan kebutuhan pokok, kemudian konter hp yang menjual pulsa dan paket data internet, pengusaha masker kain dan anak muda yang mulai banyak mendirikan usaha sendiri semacam menjadi pedagang cemilan dan minuman manis.
Banyak strategi yang bisa dilakukan pelaku bisnis untuk tetap mempertahankan bisnisnya agar tetap bisa berjalan di masa pandemi Covid-19, salah satunya adalah pemasaran secara online. Dengan memasarkan produk secara online, maka produsen dan konsumen tidak perlu bertemu langsung pada satu tempat dan juga mempunyai jangkauan pemasaran yang sangat luas. Serta dengan dilakukannya pemasaran online, para pelaku usaha juga lebih mudah dalam menjelaskan info produknya secara lebih mendetail dan memberikan tambahan konten seperti visual yang lebih menarik dari foto produk maupun caption produk yang relevan agar mampu lebih menarik calon pembeli. Namun kurangnya pemahaman masyarakat khususnya pelaku UMKM akan cara berbisnis di era new normal ini tentu saja berdampak pada keberlangsungan usaha itu sendiri. Banyak pelaku usaha yang masih bingung untuk mencari solusi bagaimana metode marketing yang pas di jaman sekarang. Maka dari itu, Tim Pengabdian Masyarakat melakukan pengabdian masyarakat guna untuk membantu permasalahan UMKM yang mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya akibat kurang maksimalnya pemasaran produk yang dilakukan secara offline.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pengakuan dari masing-masing pemilik di tiga UMKM, banyak yang mengeluhkan penjualan turun drastis pada masa pandemi covid-19 ini karena pelanggan sudah memiliki pola atau skala prioritas baru pada masa pandemi.
Pada perusahaan jamu tradisional (Ekstrak Temu Sari), pemiliknya yakni Bapak Kadek Ari Setiawan menyatakan bahwa ketika sebelum pandemi, jamu menjadi minuman pokok para masyarakat sekarang sudah bergeser dan digantikan oleh produk atau minuman yang lebih sederhana dan hemat budget misalnya air mineral. Pada UMKM Jamu terdapat permasalahan yakni, produk ini semakin banyak yang ingin menjual dengan merk sendiri dan apabila pihak UMKM tidak berkenan, maka akan ada ancaman produknya ditiru. Maka dari itu perlu perluasan promosi melalui media masa online dengan membuat website untuk meningkatkan kepercayaan konsumen atas legalitas perusahaan, beriklan di Facebook Ads dan E-Commercce supaya produk dari UMKM Â ini segera menguasai pasar karena brand nya yang sudah dikenal masyarakat luas.
Selanjutnya pemilik UMKM anyaman bambu, menyatakan bahwa penjualannya turun drastis karena masa pandemi ini membuat banyak orang semakin jarang keluar dan jarang pergi ke toko. UMKM anyaman ini masih bisa bertahan karena adanya makin banyak reseller yang dulunya merupakan pegawai yang di PHK dan ada juga yang karena sulit mencari pekerjaan. UMKM anyaman Sekarrmaduess mengaku tidak berani memproduksi barang sebagai stok, untuk saat ini hanya melayani permintaan konsumen. Pencatatan pembukuan pun belum sempurna karena para tenaga kerja masih banyak yang asing mengenai pembukuan.
Kemudian UMKM Ternak Sato Nadi, memiliki permasalahan dominan di harga pakan ternak yang melonjak naik sedangkan permintaan pasar akan telur ayam kampung menurun. UMKM ternak ini masih belum memiliki pembukuan yang tertata sehingga untuk mengetahui biaya keluar dengan jumlah yang pasti dan benar masih sulit, tidak hanya perusahaan ternak, perusahaan seperti jamu tradisional dan anyaman juga mengalami kendala ini.
Sesuai dengan analisis situasi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan permasalahan mitra adalah sebagai berikut:
Menurunnya permintaan pesanan oleh pelanggan ketika pandemi covid-19 dikarenakan promosi produk yang dilakukan oleh mitra belum maksimal dan banyaknya persaingan yang berpeluang menggeser kesempatan pasar.
Kurangnya pemahaman mitra pengabdian masyarakat untuk membuat pembukuan sederhana berupa catatan keuangan serta kartu pada perusahaannya.
SOLUSI YANG DIBERIKAN
Dari hasil observasi yang dilakukan dan permasalahan yang dihadapi oleh mitra disaat pandemi Covid-19, maka tim pengabdian masyarakat memberikan beberapa solusi yaitu:
1.  Peningkatan dan perluasan pemasaran melalui seluruh media sosial berupa  e-commerce yang terdiri dari bukalapak, shopee, tokopedia dan platform halaman web yakni melalui platform niagahoster dengan memuat promosi berbayar dan nonberbayar tentunya dengan tingkat area promosi yang lebih luas sekaligus membuat komponen pemasaran online untuk perusahaan seperti foto  produk dan audio.
2. Â Pengenalan serta pelatihan penerapan pembukuan sederhana menggunakan Microsoft excel dan aplikasi android Qasir guna memanajemen keuangan dan produksi UMKM sehingga kinerja dan siklus perusahaan dapat termanajemen dengan baik agar kemudian keputusan untuk periode kedepan dapat diambil dengan lebih tepat dan terarah.
3. Â Pelatihan pembuatan kartu stok menggunakan aplikasi Qasir dan Microsoft Excel sebagai alat untuk mempermudah dalam manajemen stok barang dagang yang nantinya berpengaruh pada kepuasan konsumen akan ketersediaan stok barang dagangan.
METODE PELAKSANAAN
Langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu:
1. Melakukan tahap observasi dengan menghubungi masyarakat sasaran secara langsung dan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menanyakan permasalahan yang dihadapi dan menanyakan kesediaan untuk menjadi sasaran masyarakat dalam pelaksanaan Pengabdian Masyarakat.
2. Memberikan penyuluhan dan pendampingan dalam penggunaan sosial media, bagaimana mengoperasikan media sosial website dan e-commerce sebagai media dalam promosi berbayar serta non berbayar sehingga kedepannya masyarakat mampu untuk menerapkannya. Masyarakat sasaran nantinya akan diberikan arahan praktek secara langsung dan daring tentang strategi pemasaran digital serta sistem pembukuan sederhana di bidang keuangan dan stok berupa kartu stok yang akan dilakukan serta tahap-tahapnya dalam bentuk pelatihan.
3. Yang terakhir adalah, tahap mendapatkan timbal balik dari masyarakat sasaran atau UMKM dengan menyebar alat evaluasi berupa kuisioner untuk menganalisis hasil pelaksanaan program kerja dan mengetahui seberapa besar pengaruhnya dalam menambah wawasan dan mengatasi persoalan masyarakat sasaran.
Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini adalah dengan melaksanakan wawancara, penyuluhan dan pendampingan dalam pemasaran online, pembukuan sederhana dan pembuatan kartu stok.
Â
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan edukasi mengenai pentingnya memiliki halaman web untuk promosi secara online, beriklan di online dan pengelolaan keuangan melalui pembukuan sederhana dari aplikasi Qasir, maka dapat dilihat peningkatan-peningkatan yang dialami mitra. Berikut adalah peningkatan-peningkatan yang dialami mitra:
- Mitra mampu memahami manfaat dari adanya halaman web dan cara pengaplikasiannya
- Mitra mampu mengoperasikan, membuat konten dan beriklan dengan website
- Mitra mampu mengontrol sistem keuangan dan stok barang dengan cara yang mudah dipahami melalui software di andorid.
- Mitra dibantu menghasilkan halaman web oleh Tim Pengabdian Masyarakat sebagai berikut :
www.ekstraktemusari.com
www.satonadi.com
www.sekarrmadues.com
Kegiatan ini juga didukung oleh beberapa faktor yakni Masyarakat yang mayoritasnya merupakan penngguna media sosial juga dan berbelanja melalui E-commerce. Beberapa mitra merupakan anak muda, sehingga untuk bidang teknologi, banyak yang menguasai dengan mudah. Selain beberapa faktor pendukung, terdapat juga beberapa faktor penghambat dari kegiatan ini, seperti adaptasi dengan pemilik UMKM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H