Kajian Islam Feminisme yang dihadirkan beberapa para cendikiawan muslim  ingin menunjukkan ke dunia jika Islam menjadi Rahmatan lil 'alamin seperti saat ini  adalah  bentuk keberhasilan penerapan Islam Feminisme yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW. Â
Islam Feminisme ingin membuka wawasan sebagian kaum muslim yang masih membatasi hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan dengan jurang yang besar adalah sebuah kemunduran dari sebuah sistem yang sudah ditata rapi oleh Rasulullah Muhammad SAW.Â
Gerakan Islam Feminisme seakan ingin membuka wawasan  jika Islam adalah agama yang sangat peduli pada gerakan feminisme yang disebutkan diatas. Bahkan nilai feminisme yang digaung-gaungkan di barat sangat kalah dibanding dengan nilai Islam Feminisme. Karena nilai feminisme barat menjadikan kebebasan berekspresi dengan mengesampingkan kehormatan seorang perempuan.Â
Sementara Islam  Feminisme sendiri mengatur hak dan kewajiban perempuan dengan jelas tanpa menghilangkan kewibawaan seorang laki-laki maupun kehormatan seorang perempuan itu sendiri.Â
Islam Feminisme ingin menunjukkan bahwa Islam begitu fleksibel dalam menghargai hak dan kewajiban diantara kaum laki-laki dan perempuan.
Ini berarti sebuah kondisi tak harus direspon secara fisik. Seorang laki-laki tak harus selalu merasa dominan terhadap perempuan agar dianggap kuat dan berkuasa.Â
Perempuan juga tak harus merasa lemah terhadap laki-laki agar dinobatkan sebagai perempuan yang baik lalu tak berdaya menjadi korban kekerasan.Â
Islam Feminisme mengajar jika segala sesuatu bisa dikompromikan dengan kepala dingin tanpa harus mengandalkan kekuatan fisik atau tetes air mata.Â
Perempuan harus memiliki sikap berjuang untuk mempertahankan haknya terutama yang biasanya harus "mengalah" dengan kaum laki-laki. Padahal memperjuangkan hak perempuan bukan beraarti memperjuangkan dirinya sendiri karena ada generasi yang akan dilahirkan dari rahim-rahim perempuan.
Jika barat dengan bangganya mengkampanyekan nilai-nilai feminismenya dalam gempuran dunia digital melalui saluran medianya baik dari media sosial,  media cetak dan elektronik maupun film-film layar lebar. Seharusnya  umat Islam lebih getol mengkampanyekan Islam Feminisme mulai dari diri, keluarga dan masyarakat.Â
Peran ulama dan dai sangat penting untuk membuka nilai-nilai Islam Feminisme yang sudah ditanamkan. Melalui Islam Feminisme diharapkan melahirkan kaum perempuan yang tangguh dan kuat tak peduli dimana ia tinggal, tingkat pendidikan, karir, jabatan bahkan suku dan agama sekalipun. Karena mereka tahu bahwa Islam melindungi hak-hak mereka sebagai seorang perempuan.Â