Mohon tunggu...
Dody Solih Setiawan
Dody Solih Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Guru, fotografer, pengusaha.

Guru, fotografer, pengusaha.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Badminton Without Fairplay (BWF)?

20 Maret 2021   18:20 Diperbarui: 20 Maret 2021   18:22 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun menjelang pertandingan 3 wakil lainnya yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tim Indonesia mendapat e-mail dari otoritas kesehatan Inggris (NHS) "Anda telah diidentifikasi kontak dengan seseorang yang baru-baru ini dites positif Covid-19. Jadi, Anda harus tinggal di rumah dan mengisolasi diri hingga 23 Maret. Anda harus melakukan ini, sekalipun jika tidak memiliki gejala atau menerima hasil negatif saat dites," (kutipan e-mail NHS).

Dengan adanya hal tersebut yang memaksa ketiga wakil Indonesia itu gagal bertanding dan status mereka berubah menjadi kalah WO. Pun demikian dengan wakil Indonesia lainnya tidak bisa lanjut ke babak selanjutnya.

Kerugian tim Indonesia pada ajang All England, juga merupakan kekecewaan seluruh penggemar bulutangkis dan rakyat Indonesia. Dalam hal ini, kekesalan ini khususnya ditimpakan pada penyelenggara dan BWF selaku otorita tertinggi bulutangkis dunia. Mereka sepertinya lalai dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang akan hadir pada kegiatan olahraga pada masa pandemi ini. 

Semua kegiatan olahraga pada masa pandemi haruslah berubah dan menyesuaikan diri dengan segala situasi yang ada, namun pada kenyataannya adalah "pemaksaan" turnamen dengan merugikan salah satu kontestan. 

Dengan adanya hal ini tentu, penyelenggara dan BWF dalam hal ini, belum menerapkan fairplay untuk semua tim peserta. Karena seharusnya All England 2021 dibatalkan. Jika memang itu aturan untuk semua, karena tim Indonesia sudah bertanding, sudah membaur ke arena. Dan pada walnya ada beberapa tim yang positif Covid 19. 

Artinya di dalam arena tersebut adalah arena yang tidak "bersih". Dan semua yang ada di arena tersebut juga harus diisolasi selama 10 hari (sesuai aturan NHS). Dan BWF juga tidak serta merta melakukan tindakan pencegahan akan hal itu. Dan sudah seharusnya tim Indonesia yang dirugikan, mendapat "kompensasi" atas ketidakadilan dari pihak penyelengara dan BWF.

Dengan adanya kejadian ini, perasaan sebagai warga negara Indonesia juga merasa direndahkan dengan tidak dianggapnya hasil tes PCR dari tanah air, sebagai acuan bahwa seseorang negatif/bebas dari Covid 19. Sudah selayaknya kita bantu para pemain dan ofisial dengan memberikan semangat dan dukungan sebaik mungkin. 

Seperti yang diperlihatkan warganet Indonesia di beberapa media sosial/online. Bulutangkis adalah olahraga kebanggaan Indonesia, harapan Indonesia. Mari kita bantu para pahlawan bulutangkis untuk mendapatkan keadilannya, mendapatkan kejayaannya. 

Jangan patah semngat para pahlawan bulutangkis, kami warga negara Indonesia akan selalu mendukung dan membela kalian sebagai wakil dia ajang bulutangkis dunia. 

Dan kami berharap BWF bersikap adil dan fairplay, kami berharap BWF Badminton With Fairplay, sehingga menghasilkan juara sejati. All England 2021 : Indonesia adalah Juara Sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun