Menonjolkan diri hanya akan membuat pihak penajajah mudah mengetahui kekurangan seseorang. Hal ini tidak lepas dari sejarah yang melukiskan bagaimana melalui konsep perang gerilya dapat mengalahakan pasukan penjajah.
Sementara itu, perlombaan balap karung tidak lepas dari berbagai makna di dalamnya. Permainan balap karung menuntut peserta beradu kecepatan mencapai garis finish dengan menggunakan karung goni. Hal ini mencerminkan masyarkat pada masa penjajahan, di mana mereka hanya menggunakan karung goni sebagai bahan pakain.Â
Makna tersirat dalam permainan ini yaitu dalam mencapai kesuksesan diperlukan fokus dan totalitas dalam pelaksanaanya. Setiap perlombaan yang dilombakan sudah dipikirkan manfaat dan pesan moral yang tersirat supaya peserta lomba memaknai perlombaan Agustusan sebagai proses pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H