Mohon tunggu...
Indonesia Pos
Indonesia Pos Mohon Tunggu... Guru - Jenderal Artikel
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang guru yang lahir di bumi Jenderal Besar Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semarak Kemerdekaan Bumi Bung Tomo di Penghujung Agustus

1 September 2022   08:15 Diperbarui: 1 September 2022   08:15 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guna membangkitkan semangat perjuangan Bung Tomo, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STKIP Al Hikmah Surabaya menyelenggarakan kegiatan “Lomba Agustusan di penghujung bulan Agustus”. 

Kegiatan ini, diikuti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2019 sampai 2022. Ada beberapa lomba yang diadakan pada hari sabtu-minggu (28-29/8/2022). Macam “Lomba Agustusan di penghujung bulan Agustus” diantaranya lomba futsal sarung, estafet air, estafet sarung, tarik tambang, dan balap karung.

Perlombaan paling seru yang sebagai puncak perlombaan adalah lomba futsal sarung. Itu berupa permainan futsal seperti pada umumnya, namun sedikit ditambah atribut sarung dan tidak memakai sepatu dalam pelaksanaanya. Setiap permainan dimainkan oleh 2 tim yang terdiri dari 5 orang tiap tim. 

Pantauan di lapangan tidak jarang peserta berjatuhan karena pergerakan kaki terhalang oleh sarung yang dikenakan. Rizalul Fikri Mahasiswa Pendidikan matmatika 2019 sangat antusias mengikuti pelombaan ini, selain seru perlu kerjasama yang baik untuk mencapai kemenangan. “Setiap anggota tim harus percaya diri dan mengutamakan kerjasama. 

Bila tidak, pasti permainan tidak akan fair play” ujarnya. Hal tersebut sependapat dengan Bagus mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia 2019. Menurutnya dalam permainan ini keberhasilan tim hanya dapat diperoleh melalui kerja sama dan menurunkan sifat egoisme. 

Seberat apapun perjalanan untuk mencapai tujuan, tidak akan terasa jika dilakukan dengan supertim yang baik. Dalam permainan ini, mengingatkan kembali ketika peran santri pada pertempuran 10 November di Kota Surabaya. 

Di mana santri-santri ikut andil dalam melawan penjajah saat itu. Dengan semboyan “Merdeka atau Mati” santri-santri berjibaku melawan penjajah. Menggunakan peralatan yang minimalis dengan atribut sarung yang selalu melekat pada tubuh santri.

Lain hal dengan perlombaan tarik tambang yang memiliki keunikan tersendiri. Dalam pantauan di lapangan terlihat dua kelompok saling tarik menarik mempertahankan wilayahnya agar tidak melewati batas wilayah kelompok lain. Keunikan permaianan ini terletak pada penentuan juara perlombaan. 

Permainan ini akan dimenangkan oleh yang mundur dengan kuat. Pada prinsipnya hakikat pemenang adalah yang mampu mundur menarik kelompok lawan. 

Adapun makna kemerdekaan yang dapt dipetik yaitu kemerdekaan hanya dapat didapat dengan sikap merendah dan menahan ego diri sekuat tenaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun