Mohon tunggu...
Oktavianus Daluamang Payong
Oktavianus Daluamang Payong Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menulis adalah merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Benarkah Partai Oposisi Mencegah Pemerintah yang Korup, Otoriter dan Abuse of Power?

19 April 2024   13:34 Diperbarui: 19 April 2024   13:34 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai oposisi dapat menyajikan alternatif kebijakan dan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi oleh pemerintah. Alternatif kebijakan dari partai oposisi dapat menjadi referensi dan pilihan bagi masyarakat dalam menilai kinerja pemerintah. 

Partai oposisi berperan sebagai penjaga demokrasi dengan mengawasi pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi, seperti kebebasan berpendapat, kebebasan pers, dan hak asasi manusia. Partai oposisi dapat mengingatkan pemerintah untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil. 

Dalam sistem pemerintahan yang oligarkis, partai oposisi dapat berperan dalam proses negosiasi dan pembentukan konsensus antara pemerintah dan oposisi dalam mengambil keputusan penting bagi negara. Negosiasi dan konsensus antara pemerintah dan partai oposisi dapat menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan mewakili berbagai kepentingan masyarakat.

Partai oposisi berperan dalam pendidikan politik masyarakat dengan menyediakan informasi dan edukasi tentang sistem politik, hak-hak politik, dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses politik. Pendidikan politik dari partai oposisi dapat meningkatkan kesadaran politik masyarakat dan memperkuat demokrasi. 

Partai oposisi yang kuat dan efektif dapat menjadi penyeimbang kekuasaan dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun