Banyak alternatif kegiatan yang bisa dilakukan ketika pensiun dan sudah saya tulis pada awal paragraf di tulisan ini. Namun bukan sekadar pilihan kegiatan yang akan dijalani, melainkan perlu perencanaan yang rinci dan matang.Â
Seperti saya misalnya, saya ingin melanjutkan aktivitas mengajar di perguruan tinggi ketika pensiun, bekal yang telah saya siapkan yaitu menempuh jenjang pendidikan tertinggi sehingga tidak banyak saingannya.Â
Akhirnya satu tahun menjelang pensiun, saya sudah ngajar di dua perguruan tinggi tidak jauh dari tempat tinggal.
Dua, lakukan analisis jika ingin membuka usaha
Biasanya seseorang memiliki berbagai alternatif kegiatan ketika pensiun, mereka hanya berandai-andai apa yang akan dikerjakan pada waktu pensiun. Salah satu teman akan membuka toko kelontong, ada juga yang ingin membuka warung makan.Â
Mereka beragumentasi memanfaatkan uang tabungan hari tua (THT) dari PT TASPEN yang akan diterima ketika pensiun sebagai ASN.Â
Mungkin mereka lupa selama jadi ASN sudah terbiasa berada zona nyaman. Jika akan terjun ke dunia wiraswasta tantangannya berbeda jauh, perlu kehati-hatian dalam menentukan usaha.Â
Jangan sampai seperti teman satu kantor saya, dengan uang THT dia membuka warung makan.Â
Awalnya banyak pembeli, tapi lama-kelamaan sepi pembeli akhirnya warungnya tutup.Â
Ternyata saat akan membuka usaha buka warung tidak dilakukan analisis kebutuhan konsumennya.Â
Nah, jika Anda pensiun dan ingin membuka usaha, setidaknya perlu tahu beberapa hal, seperti siapa konsumennya, dari mana saja konsumennya, menu apa saja yang ditawarkan, hingga urusan pemilihan tempat berjualan apakah strategis atau tidak.Â