Mohon tunggu...
Pautan Pasaribu
Pautan Pasaribu Mohon Tunggu... -

Stand up for what you believe in even if you are standing alone - Sophie Scholl

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Downtown Denver, Angelina Jolie dan Petula Clark

5 Februari 2012   05:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_160387" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu jalan di kawasan downtown Denver"][/caption] Downtown Denver, wilayah yang sebisa mungkin saya hindari.Wilayah pusat pemerintahan dan pusat bisnis ini semakin lama semakin padat.Akibatnya, tambah susah mencari tempat parkir.Parkir di kawasan ini terbagi dua, parkir di pinggir jalan dengan memakai meteran dan parkir di lahan milik swasta.Kalau mau parkir di pinggir jalan, dan kalau dapat tempat, harus sediakan uang koin 25 sen yang banyak dan harus selalu mengingat kapan waktu parkir habis.Kalau lupa dan lagi sial, petugas meteran yang keliling dengan mobil melihat meteran kita sudah expired, akan dengan senang hati meninggalkan karcis denda di kaca depan mobil.Dendanya lumayan besar, lima puluh dollar. [caption id="attachment_160389" align="alignleft" width="320" caption="Salah satu lahan parkir swasta"]

1328418674478342740
1328418674478342740
[/caption] Kalau mau parkir di lahan parkir swasta harus sediakan uang yang jauh lebih banyak.Tergantung lokasinya, semakin dekat ke gedung-gedung perkantoran, semakin mahal tarif parkir.Itu pun bervariasi, ada yang tarif harian, tarif setengah harian, jam-jaman dan setengah jaman.Pembayaran bisa dengan kartu maupun dengan uang kontan.

Selain masalah parkir yang membuat saya malas ke downtown adalah pengaturan lalu lintasnya satu arah.Terpaksa harus begitu karena kalau tidak jalanan tidak akan muat untuk dua arah, mau dilebarkan jalan tidak bisa lagi.Resikonya jalan satu arah, kalau alamat yang dituju terlewat, mesti mutar kembali melewati satu blok.Mutarnya cuma satu blok tapi lamanya tak terkira.Lebar jalan yang sempit membuat semua pengendara harus berhati-hati.Maklumlah, lebar jalanan tidak pernah bertambah sedangkan lebar mobil semakin bertambah.

Jadi singkat kata perjalanan ke downtown selalu menjengkelkan bagi saya.Tapi untungnya dulu saya pernah nonton film yang judulnya Girl, Interrupted.Film berdasarkan kisah nyata ini buatan tahun 1999 tapi settingnya tahun 1967.Ceritanya tujuh gadis muda yang menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.Pemeran utama film ini Winona Ryder dibantu oleh Angelina Jolie, Elizabeth Moss dan lain-lain.Di film ini acting Jolie dinilai sangat bagus dan diberi penghargaan piala Oscar dan Golden Globeuntuk peran pendukung terbaik.

[caption id="attachment_160401" align="alignright" width="210" caption="(sumber : wikpedia)"]

1328421323888974102
1328421323888974102
[/caption] Hubungannya film ini dengan downtown Denver? Ada tapi tak langsung. Di salah satu adegan Ryder dan Jolie berusaha menghibur Moss. Duduk di luar kamar Moss, Ryder bermain gitar dan bernyanyi bersama Jolie. Lagu yang dibawakan mereka judulnya Downtown, lagu yang dirilis di tahun 1964 di Inggris. Langsung ngetop di Eropa sebelum akhirnya tahun 1965 masuk ke Amerika dan juga langsung ngetop markotop. Pembawa lagu ini namanya Petula “Pet” Clark, kelahiran tahun 1932 dan masih beredar. Umur boleh tua tapi semangat tetap muda. Karena nonton film Girl, Interrupted jadinya saya tahu lagu Downtown.Lagu yang liriknya penuh dengan keceriaan.Di lagu itu Clark menggambarkan downtown sebagai tempat untuk bergembira melupakan kesusahan hidup.Denver Downtown juga begitu, kalau malam, tapi kalau siang pas hari kerja…. Tidak seindah lagunya Clark.

Tapi bagaimanapun lagu itu benar-benar bisa menghibur saya.Jengkel sih tetap saja tapi bisa dikurangi. Setiap kali ke downtown selalu ingat adegan Ryder dan Jolie nyanyi lagu ini, ingat versi aslinyaClark.Jadi walaupunnyetir harus pelan-pelan, mata jelalatan mencari alamat, terus mencari tempat parkir meteran, harus pelan-pelan lagi markir mobil tapi spirit lagu downtown selalu muncul.Tak sadar nyanyi lagu itu.Lebay?Iya…hehehe…

Sekian saja cerita lebay soal downtown Denver.   Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun