Percobaan pemerintah dalam mengontrol kabuki ini tidak pernah berakhir dengan larangan pada gender atau usia para penampil. Di saat yang sama, kabuki ini menjadi berasosiasi erat dan terpengaruh oleh Bunraku, teater boneka tali yang kompleks.Â
Akibat pengaruh-pengaruh tersebut, tarian satu babak yang tadi nya spontan lalu berevolusi lagi menjadi drama lima babak terstruktur yang berdasar pada ajaran filosofi konfusius.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!