Mohon tunggu...
Paundra Haikal
Paundra Haikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Olahraga dan Nonton Film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Populer Korea Perlahan Mengubah Gaya Hidup Sebagian Besar Masyarakat Indonesia

12 Januari 2023   23:00 Diperbarui: 12 Januari 2023   23:11 1417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi yang semakin maju dan perkembangan yang semakin modern membuat budaya asing semakin mudah dan cepat masuk ke Indonesia. Tidak terbatas hanya pada budaya Barat, Asia kini aktif menyebarkan budayanya ke seluruh dunia. 

Korea Selatan adalah negara asal Asia Timur yang berhasil menjadi pengekspor budaya populer melalui musik, fashion, masakan, drama, film, dan lainnya. Bahkan bisa dikatakan Korea kini menjadi pesaing berat negara-negara Amerika dan Eropa dalam menyebarkan budaya populer. 

Tak bisa dipungkiri, saat ini Korean wave mulai mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya para remaja, membuat mereka lebih mencintai budaya Korea daripada budaya negaranya sendiri.

Industri hiburan Korea Selatan setidaknya didominasi oleh tiga komoditas, yaitu film, drama atau yang biasa disebut drakor, dan musik pop atau K-pop. Di antara ketiganya, drakor paling populer dan paling laris di kalangan masyarakat Asia, khususnya masyarakat Indonesia. 

Sejak drakor mulai tayang di televisi nasional, istilah Hallyu atau Korean Wave atau Gelombang Korea sudah sering terdengar. Hal ini menunjukkan kepopuleran produk Korea Selatan di berbagai negara.

Korean Wave / Hallyu (Sumber : Dok. Pribadi/Paundra Haikal)
Korean Wave / Hallyu (Sumber : Dok. Pribadi/Paundra Haikal)

Produk Korea Selatan lainnya yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda adalah K-Pop. Hal ini dibuktikan dengan suksesnya penampilan konser boy band dan girl group Indonesia seperti BTS, Blackpink, Seventeen, Twice dan lainnya. Tak hanya itu, kini brand lokal sepertinya tak mau ketinggalan, melainkan mendorong artis Korea untuk menjadi hook brand ambassador.

Pemain tidak terlalu banyak, jadi pemilihan lagunya serius dan komprehensif. Tidak jarang Indonesia kedapatan menjiplak produk Korea. Inilah salah satu alasan mengapa konten dari Korea Selatan lebih laris dan digemari masyarakat.

Seperti disebutkan sebelumnya, globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan terjadinya interaksi antar negara. Penggabungan batas-batas geografis dan budaya menciptakan pertukaran kepentingan yang masif dan kompetitif di bidang ideologi, ekonomi, politik, dan budaya.

Fenomena global ini diwakili oleh konsep imperialisme budaya. Ini mengacu pada pengaruh sosial dari satu negara ke negara lain, termasuk kepercayaan, nilai, pengetahuan, norma, perilaku, dan gaya hidup. Salah satu dampak negatif yang langsung dialami dari adanya imperialisme budaya adalah tergerusnya identitas dan kearifan lokal, seperti adat istiadat, musik, dan gaya hidup masyarakat lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun