Mohon tunggu...
Paulus Hurit
Paulus Hurit Mohon Tunggu... Petani - tidak sekolah

jalan-jalan, dan menghayal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belum Terlambat

23 Januari 2025   13:41 Diperbarui: 23 Januari 2025   13:41 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih sangat pagi

Mentari merangkak sedikit lebih tenang di sudut jendela kamarku

Silauannya menembus bola mataku yang masih kaku membawa sepucuk daun talas

Dengan sebutir embun ia jatuhkan di bibir kaca jendela kamarku

Aku melangkah mendekat ke jendela itu dan mengambil setetes embun untuk membasuh mimpi-mimpi yang berjejer di wajahku

Kemudian sisahnya kumasukan kembali ke botol air minum

Setelah mandi

Kuambil botol itu dan kuteguk sisah embun itu bersama dengan mimpi-mimpiku

Dan akupun tak haus lagi untuk mengejarnya sebelum terlambat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun