Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perjodohan atau Bukan, Masalah? Yang Penting Happy!

20 Mei 2021   13:55 Diperbarui: 20 Mei 2021   14:04 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#2 Cinta perkawinan bertumbuh sepanjang hayat.

Kalau dibilang kadar cinta pasangan Pak Bondan dan Ibu Citra lebih besar dibandingkan pasangan Pak Ekayana dan Ibu Sumarni, ya, boleh-boleh saja. 

"Benar, nih, Bon, lo benar-benar mencintai calonmu itu?" Tanya orangtua Bondan ketika itu. Mungkin nada serupa juga berlaku terhadap Citra muda. Tentu jawaban kedua orang muda itu sama. "Benar, Beh."

Jelas, cinta sudah bertumbuh di antara mereka. Maka, modal awal itu memotivasi pasangan muda melangkah menaiki bahtera kehidupan bersama.

Bisa saja berbeda dengan Mas Ekayana dan Mbak Sumarni. Kadar cinta tergantung berapa lama mereka sudah berkenalan. Semakin lama orang tua mengulurkan waktu pernikahan, semakin lama pasangan muda itu saling menyelami dan menumbuhkan rasa cinta. 

Tapi, sudahlah! Yang penting, dijodohkan atau tidak, sudah ada cinta di antara kedua pasangan muda itu. Sama-sama mereka akhirnya memutuskan untuk dipersatukan oleh Allah di depan pejabat agama, seperti penghulu atau pastor. 

Kesimpulan: kadar cinta setiap pasangan ketika memasuki jenjang rumah tangga sudah pasti berbeda-beda. Tidak masalah, dijodohkan atau pilihan sendiri. Kadar awal itu akan semakin bertumbuh sepanjang jalan perkawinan, 

                                   ***

Akhirnya, saya menyimpulkan, perkawinan melalui perjodohan atau atas pilihan sendiri bukanlah masalah. Semua perkawinan bisa langgeng, bisa juga buntu lalu masing-masing berjalan berlawanan arah. Satu ke utara satunya lagi ke selatan. Nyatanya, banyak pasangan dari hasil perjodohan hidup langgeng dan bahagia. 

Inilah modal kelanggengan dan kebahagiaan, yaitu tali kesalingan. 

Saling menerima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun