Dengan apa kan kami balas kasih-Mu yang tercurah melimpah ruah ke atas dua ratus enam puluh sembilan juta jiwa, tak terlewatkan sedetik pun?Â
Nalar kami,
Rasa kami,
terus tumbuh dan berkembang dalam kehendak bebas untuk menggapai segala.Â
Tapi, kami sering tergelincir karena tertidur dalam beragam teori dan beribu dalil yang semestinya setia bersandar pada kerahiman-Mu sebagai pencipta segala.
Bahwa kami sejatinya bersaudara:
Saudara Polan,
Saudara anjing,
Saudara kelapa, dan
Saudara batu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!