Ketiga, perhatian. Perhatian yang besar dari keluarga memberikan motivasi yang sangat berharga  terhadap pasien. Inilah pelajaran berharga bagi kita. Keluarga kita (istri, suami, anak) sangat menbutuhkan perhatian kita. Terutama di saat-saat ia mengalami masalah, kehadiran kita, uluran tangan kita memotivasi dia untuk bangkit dari persoalan yang dihadapi. Perhatian yang kita berikan berupa kebutuhan kebendaan juga kebutuhan psikologis seperti nasihat, hiburan, saran atau bimbingan.
Keempat, rasa solider. Memahami penderitaan dan kekhawatiran pasien cuci darah menimbulkan rasa solider kita terhadap sesama yang sakit. Rasa solider ini bisa kita wajudkan dengan berbagai cara, seperti mendoakan mereka yang sakt, mengunjungi mereka di rumah atau di rumah sakit, serta memberikan bantuan berwujud material atau uang.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H