lalu berdiam diri di depan layar kacaÂ
sambil meluruskan benang-benang waktu yang dinobatkan dalam kata bekerja dari rumah.
Wanitaku di garda depan.
Menyongsong sang mentari,
 engkau mengayunkah langkah  dalam irama tegap menderu.Â
Di atas jalanan yang tak peduli lekak likuk,Â
enkau  melantunkan musik pengabdian pagi hari.Â
Bersama harmoni cinta tak bertepi, engkau melaju menerobos,Â
seakan tak peduli sisa-sisa embun di jalanan.Â
Aroma pengorbanan seakan menerbangkan sejuta polutan  yang mengincar dirimu.
Wanitaku di garda depan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!