Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu.
Aku bilang:
"Sebelum waktuku,
    Kumau semua mata memandangku.
       Segenap mulut menyanjungku,
         Segenap bibir memujiku."
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu.
Aku bilang:
"Kemarilah ibu-ibu muda,
   gadis-gadis polos
     artis-artis cantik
     Senangkan aku.
      Bernyanyilah untukku,
        Hilangkan kejenuhanku
          Karna hartaku melimpah"
Aku ini binatang jalang
dari kumpulan yang terbuang.
Aku bilang:
"Aku ini orang pilihan
      Orang berkelas
        dari kelas orang-orang sukes."
 Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang.
Aku bilang:
"Biar meriam sekalipun akan kujinakkan.
    Kan kumuntahkan dengan uang,
       dengan rumah dan mobil mewah."
Luka dan bisa kubawa berlari
Hingga hilang pedih perih.
Aku bilang:
"Senjata nuklir sekalipun
   Aku takkan lari,
     Kan kusilaukan dengan aromaku
        hingga meleleh
          di saku celanaku"
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.
Aku bilang:
"Dan aku akan terus peduliÂ
     menjaga kerajaan kecilku
      mengabadikan kejayaanku
        hingga ajal menjemputku."
(Bekasi, 20-08-2008)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H