Kata-kata mereka terperosok
dalam kerongkongan
Lalu jatuh mendekam di perut.
Lihatlah,
Tuhan bertukar ragam
Berpadu dalam nalar dan rasa
Tanpa hati.
Oleh keragaman.
Tidak lagi  Esa.
Tuhan tersekat oleh penafsiran segelintir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!