Pun keprihatinan dalam bernegara, sikap politikus, pejabat yang sering ngaco. Mengulas hal itu sangat mengasyikkan. Â Memberikan inspirasi bagi beberapa pembaca, terlihat dari komentar dan tanggapan mereka. Padahal sudah banyak diulas, namun ada sisi lain yang belum terkupas.
Sering juga mewakili rekan atau pembaca yang tidak bisa menuliskannya. Ketrampilan ini yang sering tidak mudah. Ketika memberikan pelatihan pada guru SD dan SMP, mereka bertanya apa tip dan triknya, lha huruf hanya 26 tinggal dibolak-balik kan jadi kata dan nantinya kalimat, beberapa kalimat jadi alinea. Sesederhana itu. Latihan menulis sejak  SD atau TK, mosok sudah jadi guru, sarjana pula masih perlu latihan menulis? He..he..
Sewindu lalu menjadi Kompasianer best in opinion.
Tepat delapan tahun 8 Oktober 2016. Â Capaian yang sama sekali tidak terduga; lha saya ini siapa sih di belantara Kompasiana. Waktu itu ngeri-ngeri di kanal politik. Sama sekali tidak berpikir akan bisa mendapatkan kehormatan itu.
Pada 2019 memperoleh pembaca terbanyak sepanjang tahun, Â mencapai 400. 000 lebih pembaca. Hal yang sama sekali tidak terduga. Â Bisa jadi bagi penulis lain itu hal yang kecil. Luar biasa besar bagi saya.
Kini artikel sudah lebih dari 3000, hampir 3500, pembaca lebih dari 3000.000, selama lebih dari 10 tahun, tepatnya 10 tahun, 4 bulan, 6 hari. Pembaca satu artikel terbanyak 30 ribu, tersedikit yang dua digit, alias puluhan.
Perjumpaan dan persaudaraan
Luar biasa, bisa bekerja sama dan kenal dengan orang-orang sangat besar. Menulis bareng dengan penulis-penulis top, bukan sekadar klaim, namun beneran. Komunitas yang berlanjut dalam media komunikasi personal.
Selamat Kompasiana, tetap kokoh, dan    berlanjut terus dalam memberikan semangat pada para pemula.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan