Jika bisa bersikap dan bertindak demikian, tidak akan ada kehebohan dan keviralan yang tidak perlu. Rakyat sudah paham bahwa ini melanggar hukum, konsekuensinya ini. Selama ini, hal tersebut tidak pernah terjadi, karena ya itu, ada tangan-tangan jahat yang tidak terlihat bisa mengatur untuk membolak-balikkan keadaan.
Jangan sampai keadaan negeri malah makin buruk karen dikelola dengan  amburadul. Bisa diatur sesuai dengan kehendak segelintir orang. Bisa karena kuasa, mengerikan lagi jika karena uang.
Simalakama perizinan.
Siapa yang pernah mengurus izin atau surat ke birokrasi pasti akan paham. Betapa melelahkan dan menjengkelkan. Katanya online, diakses tidak bisa, nanti datang ke kantor direspons dengan sangar, kan online, ngapain datang. Jika offline, ada saja alasan untuk menolak dan mencari-cari dalih  agar susah urusannya.
Hal ini tidak sekadar apriori. Benar, bahwa sudah ada perbaikan, namun belum cukup baik apalagi di tengah kemajuan teknologi dan kreatifitas yang makin meningkat. Bisa dibuktikan, belum ada keseragaman dalam proses perizinan.
Jadi, jika menyalahkan soal izin hewan langka itu, yang komen dan mengatakan, kenapa tidak izin, Â pernah gak ngurus izin dan mbulet tidak karuan? Â
Hal yang begitu banyak harus diselesaikan. Saling berimpitan dan berjalin ke sana ke mari, dan itu perlu diurai untuk bisa menjadi negara yang tertib hukum. Keteladanan taat azas dan hukum saja masih banyak yang kacau.
Harapan baik kudu diyakini akan terjadi. Indah pada waktunya.
Terima kasih dan Salam
Susy Haryawan
Gambar koleksi pribadi, sebatas ilustrasi, itu landak mini memang tidak dilindungi dan hasil ternak sendiri