Pendidikan yang kacau di pinggiran dengan cara berebut siswa, satu sekolah di desa yang sama sampai kelas paralel, sekolah satunya hanya hitungan jari muridnya. Ini pasti sekelas gubernur can capres tidak akan paham.
Fakultas  pendidikan sekarang juga sudah jauh lebih favorit, namun malah cenderung tidak begitu bagus lulusannya, karena kurang jam praktek, tidak cukup kelas untuk menampung mahasiswa bisa praktek mengajar.
Fokus pada sertifikasi, bukan memajukan pendidikan. Ini memang simalakama. Pengabdian beralih menjadi profesi, akhirnya ya sama-sama dipahami. Â
Program, gagasan, dan angan-angan ini memang jauh lebih realistis dan memang berguna dibandingkan program ini dan itu gratis. Toh pendapatan guru dengan sertifikasi sudah cukup mumpuni kog. Mereka sudah jauh lebih sejahtera.
Memang semua masih jargon-jargon memopulerkan diri, belum sepenuhnya kampanye, tetapi sangat menarik gagasan yang disampaikan itu juga terlihat bagaimana mereka mau berkuasa, memimpin yang melayani, atau seperti apa.
Rakyat makin cerdas kog, pemimpin dan elitnya saja yang masih begitu-begitu saja. Apa iya model itu yang mau dipercaya melanjutkan kepemimpinan Jokowi yang menuju kepada kejayaan itu?
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI