Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Puan Menggoda AHY

7 Juni 2023   10:55 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:57 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Respon tekanan dari Deni dan juga Andi Arief ternyata tidak cukup mampu membuat PKS dan Nasdem bersegera melakukan deklarasi untuk pasangan jagoa mereka. Sangat wajar, masih menunggu dan menunggu. Deklarasi kepagian bacapres itu membuat mereka makin hati-hati.

Sekadar membuat tenang, bahwa nama bakal capres sudah ada, ketiga parpol sudah sepakat, pun bakal capres juga sudah setuju. Namun memang belum bisa disebutkan dengan gamblang. Lha, kalau parpol sudah setuju, kenapa Demokrat masih mengancam mau evaluasi?

Kini, dengan pernyataan Puan ini, malah Demokrat yang kebingungan sendiri.  Bisa ke sana dan ke mari namun tetap juga mereka paham, bahwa ini sebuah tawaran yang sangat sulit untuk mengatakan iya.

Jelas mereka susah jika harus bersama Prabowo. Duet jenderal dan mayor itu tidak ideal banget. Opsi dari PDI-Perjuangan jelas sangat terbuka lebar. Lihat Prabowo rival dalam dua gelaran pilpres saja bisa bergabung masuk dalam kabinet. Menyusul Sandiaga Uno kandidat wakil presiden pesaingi Makruf Amin juga bergabung.

Politik itu tidak ada yang abadi. Siapa kawan siapa lawan itu bukan harga mati, bisa jadi bahwa Demokrat dan PDI-P itu bersatu. Sama juga di Jawa Tengah, Demokrat juga mendukung Ganjar Pranowo di pilgub kemarin.

Implikasinya jelas, bagaimana koalisi perubahan harus segera putar haluan dan mencari partner baru untuk mendapatkan rekan koalisi baru yang bisa mengusung calon mereka. Hal yang tidak mudah, ketika waktu sudah semakin mepet dan hasil survey juga masih terlalu jauh dari ideal.

Menguji daya tahan AHY dan juga Demokrat dalam menghadapi tekanan dan juga peluang yang serba tidak jelas. Bagaimana mereka bisa bertahan dan membaca visi yang sangat cair itu sehingga tidak salah langkah.

Pasti ini membuat pusing elit Demokrat yang sudah pengin jelas nasib mereka. Tetapi mereka juga paham, bagaimana kondisi partai dan AHY itu di dalam peta perpolitikan tanah air, ketika dalam gerbong bersama PDI-Perjuangan.

Mereka, Demokrat, dalam konteks lebih spesifik AHY itu salah satu. Masih begitu banyak nama-nama yang bisa bersaing bersama dengan ketum partai mersi ini. 

Partai ini, partai banteng moncong putih memiliki begitu banyak stok nama untuk bisa menduduki jabatan apapun. Proposal mereka juga sangat menarik bagi pihak lain ataupun partai politik.

Kali ini, sampai menit terakhir sebelum pendaftaran sangat mungkin bisa berganti partner, baik personal ataupun partai. Belum ada satu partaipun yang dengan gagah dan lantang berani mengaku sebagai yang berani maju dengan calonnya sendiri.  Keberadaan partai lain, tentu dengan sosok dari luar kelompoknya sangat penting karena pemikiran jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun