Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Balik Bonyoknya Ade Armando

11 April 2022   19:21 Diperbarui: 11 April 2022   19:27 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Balik Bonyoknya Ade Armando

Menarik demo 114 kebalikan dari sukses besar 411 yang lampau, karena tidak ada kerusuhan yang berlebihan. masih taraf wajar, bukan perusakan juga. Mungkin karena sedang menjalankan ibadah. Salah satu korban itu Ade Armando. Dosen dan juga pelaku aktif media sosial yang sering menjadi sasaran kemarahan para pihak "oposan".

Tidak heran banyak yang mengatakan, apa juga maksudnya si Ade Armando ke sana. Sudah tahu itu adalah aksi antipemerintah, dan publik paham ke mana afiliasi Ade Armando dalam menyikapi panasnya suhu politik negeri ini. Kubu yang bertolakbelakang dan sangat tidak bisa bertemu sejatinya.

Apa yang terjadi memperlihatkan,

Jauh lebih cenderung politik perkubuan yang memang masih demikian kuat usai pilpres dan pilkada DKI. Ade Armando yang datang dengan afiliasi politik yang sama dihajar karena asumsi bahwa ia adalah "musuh" selama ini. Satu gagasan padahal, kog diamuk, hal yang aneh, jika memang itu adalah mahasiswa dan kelas berpendidikan, bukan kelas jalanan apalagi preman.

Perpolitikan dan juga dinamika hidup bersama yang belum mampu melihat perbedaan itu suatu saat juga bisa jadi akan sama. Pemikiran Ade Armando yang akademis dan logis, belum bisa diterima oleh sekelompok massa yang berpikir bahwa berbeda itu musuh, dan selalu akan berbeda.

Mempertontonkan jika massa yang hadir jelas bukan semata mahasiswa namun kelompok yang isinya kebencian dan dendam. Tidak kelas mahasiswa yang berciri kritis logis dan berpikir dengan kepala dingin. Aneh dan lucu. Memang sih, masih banyak mahasiswa yang tidak juga kritis dan logis.

Massa yang hadir, siapapun itu, penyuka kekerasan dan kerusuhan. Jika mereka berdemo untuk memperjuangkan hal yang prinsip sepanjang itu demi bangsa dan negara, atau rakyat, tentu akan bersama-sama berjuang. Tidak kog malah menghajar sesama pejuang. Ini sangat aneh dan naif sejatinya.

 Pemikiran Ade Armando yang  egaliter, kesamaan gagasan, belum tentu diterima dengan baik, ketika komunitas yang ada itu tidak memiliki sikap batin, pola pikir, dan juga sikap yang sama. Ini sama saja memberikan bensin pada bara. Padahal ini adalah hal yang baik, ada sebuah sarana rekonsiliasi.

Namun, bagaimana bisa itu adalah massa, dan di mana-mana siapa sih yang mampu mengendalikan massa. Lha yang baik-baik saja rusuh, apalagi ini sudah penuh dengan asumsi sejak lama dengan keberadaan Ade Armando yang dilabeli ini dan itu. Sikap permusuhan     yang mendapatkan kesempatan untuk melampiaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun