Menyoal perilaku pihak-pihak yang lepas kendali dan malah menyasar pemerintah dan jajarannya dalam segala hal yang buruk, malah menambah kecurigaan kalau ini cenderung politis, bukan lingkungan, atau sosial. Mengapa?
Keberadaan upaya penambangan ini sudah cukup lama. Mengapa tiba-tiba menjadi rama dan seolah-olah Ganjar dan pemerintah pusat itu keji, kejam, dan otoriter. Lompatan ke mana dan di mana keberadaan bupati dan jajarannya?
Penanggung jawab wilayah terdekat, kog malah menyoal yang lebih tinggi dan jauh. Susahnya model politik masuk ke hukum dan juga lingkungan ya ini.
Tudingan kepada partai tertentu. Ini lebih aneh, apalagi ketika si bupati ada dalam satu kubu dengan yang menuding. Malah makin jelas.
Menyasar keberadaan ganjar dan Jokowi. Miris. Bagaimana media membombardir pemberitaan dari satu sisi, yang menolak penggalian batu demi membangun bendungan. Mengapa yang pro pembangunan tidak mendapatkan porsi yang kecil sekalipun.
Masalah pembangunan berkonflik dengan lingkungan sebenarnya tidak hanya Wadas. Mengapa begitu seksi ketika bicara Wadas? Karena ada uang sangat gede berputar di sana. Ini yang sering orang abaikan, dan seolah-olah benar bahwa ini perjuangan demi lingkungan.
Elit yang berkelahi, namun rakyat juga yang menjadi korban. Ini yang seharusnya menjadi kesadaran bersama, sehingga tidak dimanfaatkan demi kepentingan dan syahwat kekuasaan yang itu adalah elit yang itu lagi itu lagi.
Pemblokiran akunmedia sosial., tentu bukan pekerjaan mudah bagi Kominfo, Johnny Plate dalam hal ini. jauh lebih mudah dan realistis itu dengan menonaktifkan jaringan, bukan semata media sosial.  Jauh lebih mudah dan realistis. Tudingan LBH terlalu gegabah. Mosok sih mereka tidak paham dengan  aturan media sosial?
Cenderung, bahwa mereka untung-untungan untuk memojokkan pemerintah. Lebih cenerung suara oposan dari pada berjuang demi rakyat, atau lingkungan misalnya. Jauh lebih kentara aroma politis yang menguar, termasuk doit di sana.
Terima kasih
Â