Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kominfo-Johnny Plate, Kebocoran Data dan Perilaku Tidak Bertanggung Jawab

25 Januari 2022   06:00 Diperbarui: 25 Januari 2022   06:02 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kominfo, Johnny Plate sudah mengatakan, pasar digital kita besar. Perlu literasi digital yang masif. Peran bekerja sama lintas lembaga. Menag karena hoax dari pemuka dan tokoh agama, perlu tindakan tegas, keras, dan adil.  Bersama kepolisian tentu saja.

Memasukkan dalam kurikulum, sehingga masyarakat diedukasi secara langsung. Tidak hanya memakai dan menjadikan media sosial tong sampah. Lagi-lagi perlu kerja sama dan kerja keras.

Politik. Nah ini masalah krusial. Lihat saja pecat Johnny Plate itu gawe orang politik. Negeri ini gaduh bukan karena kerja, hanya mau dapat kursi. Ribet dan ribut, pas bekerja maling dan mangkrak hasilnya. Susah membangun karakter berpolitik yang dewasa.

Nah, menemukan pembenaran yang sangat sahih, ketika menuntut profesionalisme kebocoran data karena adanya peretasan dan pembobolan data. Ini memang teknis yang harus menjadi tanggung jawab Kemenkominfo. Ribet lagi adalah RUU Perlindungan Data     Pribadi masih menjadi pro dan kontra, yang lagi-lagi bukan mengenai hal yang mendasar, namun karena kepentingan politis dan ideologis kelompok tertentu.

Mengenai kapasitas pegawai mau swasta, BUMN, atau negeri cenderung relatif sama saja. Benar, bahwa ini bukan kewenangan secara langsung Kominfo. Benar Johnny Plate selaku Kominfo sudah melakukan pelatihan literasi digital. Tetapi toh dampaknya masih jauh dari harapan.

Kesadaran bersama menjadi sangat penting. Di mana orang sudah seharusnya malu berbuat kejahatan dan malu mengeluarkan kata-kata kotor, makian, di muka umum. Jangan melupakan, dunia maya itu juga muka umum.

Toh, selama ini begitu saja terpampang di media sosial. Seolah hal lumrah. Sikap bertanggung jawab sangat rendah. Sekali lagi, benar ii bukan tugas Kemenkominfo, namun bagaimana pendidikan digital literasi juga harus menyasar hal-hal demikian.

Dunia media sosial itu menggobal, apa tidak malu, ketika etalasi media dan media sosial kita amburadul?  Kerja sama dan bekerja bersama-sama itu sangat penting dan urgen.

Terima kasih  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun