Khusus Kemenkominfo oleh Presiden mendapatkan tugas layanan infrastruktur digital, aplikasi yang menunjang SPBE Nasional, khususnya adalah Pusat Data Nasional. Ini sangat penting.
Selama ini data yang tidak terintegrasi dimanfaatkan sebagai bahan politis, data yang tidak transparan, sehingga akuntabilitasnya menjadi rendah.
Kemenkeu terlibat karena sebagai penyandang dana, juga bahwa selama ini adanya inefisien dan juga pemborosan, karena masing-masing lembaga dan kementrian, pimpinan daerah membangun sendiri-sendiri komponen Teknologi Informasinya. Padahal dengan penyatuan ini bisa sangat transparat, berkesinambungan, efektif, dan juga efisien.
Kominfo juga membenahi dan menyederhanakan adanya 27.400 aplikasi SPBE dari pemerintah pusat dan daerah  menjadi kisaran 50-an saja. 50 aplikasi umum dan 50  database sektoral terintegrasi.
Johnny Plate mengatakan, 97% dari 27 ribuan aplikasi itu tidak karu-karuan, sehingga malah mempersulit bukan membantu kemudahan pelayanan sebagaimana tuntutan era modern dan dunia digital.
Aplikatif mengenai pembaruan data ini adalah bantual dari pemerintah  untuk menanggulangi pandemi 19 dan juga pelaksanaan vaksin. Kerja keras yang perlu cepat namun mendapatkan kendala karena aplikasi yang tidak karu-karuan.  Hanya 3% yang cukup handal dan memiliki standar internasional. Ini masalah.
Toh tidak menjadikan itu sebagai sebuah kendala, namun sebuah peluang untuk maju dengan lebih cepat karena tuntutan zaman dan kondisi pandemi yang tidak terduga-duga, membawa kesempatan baru untuk lebih sigap lagi.
Jangan sampai peluang yang ada itu malah hilang dan menguap hanya karena tidak sigap. Pemerintahan yang efektif itu penting bukan semata slogan, namun juga terbukti di dalam kinerja. Transparansi dunia digital membuat kepercayaan publik meningkat dan memberikan kekuatan moral bagi pemerintah untuk berjalan dengan lebih cepat. Pemerintahan bersih bisa terwujud. Oramg-orang yang suka dalam ranah abu-abu atau gelap bisa sangat diminimalisasi.
Masalahnya adalah masih lebih banyak yang bermental manual di tengah dunia digital. Ini pekerjaan rumah yang tidak kalah beratnya dibandingkan membangun Pusat Data Nasional. Mengubah pola pikir dan pola tindak.
Digital sudah tersedia, namun kemampuan masih dangkal dan manual. Toh semua harus dijalani dan ada harapan untuk lebih baik pada waktunya.
Terima kasih